TEMPO.CO, Jember - Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso masih tergolong tinggi dibandingkan daerah lainnya di Jawa Timur.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2012, dari delapan daerah dengan tingkat AKI dan AKB yang tinggi, Kabupaten Jember sebesar 56,45 persen, sementara Kabupaten Bondowoso 54,35 persen.
“Sebenarnya sudah menurun dibandingkan tahun lalu, tapi tidak signifikan,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Yumarlis, Kamis, 20 Desember 2012.
Menurut Yumarlis, selama tahun 2012, tercatat 34 ibu yang meninggal saat melahirkan, sementara 339 bayi meninggal ketika proses persalinan. Sedangkan tahun 2011 tercatat 56 ibu meninggal dunia saat melahirkan dan 456 bayi meninggal dunia.
Diakui Yumarlis, program Jaminan Persalinan (Jampersal) belum efektif menekan kematian ibu bersalin dan bayi yang dilahirkan. Penyebab utama adalah pendarahan saat melahirkan, mengalami eklamsia atau kejang-kejang, serangan jantung, dan infeksi.
Bahkan, kata Yumarlis, masih banyak ibu hamil yang meninggal akibat kesalahan penanganan persalinan oleh bidan maupun dukun beranak. "Sekitar 17 persen ibu hamil di Jember masih menggunakan jasa dukun beranak karena faktor menikah muda, peran orang tua dan mertua," ujarnya.
Sedangkan penyebab terbanyak AKI karena berat bayi saat dilahirkan sangat rendah. Selain itu, akibat trauma yang dialami ibu saat melahirkan, mengalami infeksi, pernapasan tersumbat (asfixia), faktor kelainan bawaan, dan faktor lainnya, seperti kekurangan asupan gizi dan imunisasi.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Bondowoso. Hingga November 2012, terjadi delapan kasus kematian ibu melahirkan dan 140 kasus kematian bayi. “Penyebab utama karena proses persalinan di luar petugas medis atau lewat dukun,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Bondowoso, Sri Mulyati.
Yumarlis dan Sri Mulyati mengatakan, pada tahun 2013, direncanakan program kemitraan antara dokter, bidan, dan dukun beranak. Intinya, dokter dan bidan yang menangani persalinan, sedangkan dukun membantu merawat ibu dan anak setelah proses persalinan. Selain itu, bidan-bidan yang selama ini sering mangkir dari tempat tugasnya di dusun atau desa-desa juga akan ditertibkan.
MAHBUB DJUNAIDY