TEMPO.CO, Timika -- Ribuan penduduk Papua mulai memadati terminal pemberangkatan pesawat terbang perintis ke wilayah pedalaman sejak minggu kedua Desember 2012. Mereka hendak merayakan Natal di sejumlah wilayah pedalaman Papua.
Ratusan calon penumpang yang tidak kebagian tiket pada Rabu, 19 Desember 2012, terpaksa berteduh di tenda dekat pintu masuk terminal keberangkatan Bandara Mozes Kilangin. Pintu pagar tertutup rapat. Hanya penumpang yang sudah masuk daftar manifes penumpang yang diizinkan masuk. Sejumlah satuan pengamanan bandara mengawasi setiap calon penumpang yang hendak menuju ruang tunggu. Beberapa tentara terlihat mengawasi arus penumpang yang dipanggil masuk ruang tunggu.
Pemimpin PT Trigana Timika, Ronny Kartika, mengatakan, perusahaannya menjadi salah satu penerbangan perintis yang dilibatkan mengatasi arus mudik menjelang Natal di pedalaman. Ia memprediksi arus mudik berakhir 24 Desember 2012. Ada 4.000 penumpang yang harus diangkut Trigana, AMA, dan MAF.
Menurut Ronny, sebenarnya kontrak dengan pemerintah daerah untuk menjalankan penerbangan perintis ke pedalaman Papua sudah berakhir pada 3 Desember 2012 lalu. "Tetapi ada sejumlah jadwal penerbangan yang belum dilaksanakan sehingga menumpuk saat arus mudik Natal," ujar Ronny, Rabu, 19 Desember 2012.
PT Trigana Timika mengerahkan empat buah Twin Otter dan sebuah pesawat jenis ATR untuk membawa ribuan penumpang ke pedalaman Papua. Pesawat itu juga akan mengangkut arus balik setelah Natal berakhir.
Ronny melanjutkan, ada sebelas rute penerbangan untuk mengantarkan ribuan penumpang dari Timika. Sebelas wilayah pedalaman itu antara lain Ilaga, Kokonao, Dekai, Kaimana, Potowayburu, Ewer, Agimuga, Illu, Belogai, dan Tsugapa. Kendala penerbangan perintis ke pedalaman adalah cuaca yang kadang berubah dan sulit diprediksi. "Kalau cuaca mendukung, kita berangkat. Alhamdulillah, selama arus mudik Natal, cuaca baik," kata Ronny.
Menurut Ronny, ada dua jenis penumpang pada arus mudik Natal. Penumpang yang mendapat subsidi dari PT Freeport dan penumpang yang mendapat subsidi tiket dari pemerintah. Penumpang yang mendapat tiket subsidi pemerintah adalah penumpang penerbangan perintis reguler. Perusahaan ini melayani dua kelompok penumpang untuk penumpang penerbangan perintis reguler.
"PT Trigana melayani rute penerbangan ke pedalaman sehari dua kali. Kami melarang penumpang membawa babi dan hewan hidup lainnya di pesawat," kata Ronny.
TJAHJONO EP