Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Forum Peduli Khittah Tolak NU Usung Calon Gubernur  

image-gnews
Ketua Umum PP GP Ansor, Saifullah Yusuf (tengah). ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum PP GP Ansor, Saifullah Yusuf (tengah). ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Banyaknya kalangan elite Nahdlatul Ulama yang terjun ke partai politik ternyata membuat gerah elemen-elemen organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Politik praktis masih menjadi persoalan yang dilematis bagi NU. Sekretaris Forum Peduli Khittah NU, KH Fachrur Rozi, mengatakan NU harus belajar dari pengalaman sebelumnya.

Menurut Fachrur, NU lebih baik tetap di khitah perjuangannya dengan memperbanyak aktivitas sosial dan memikirkan nasib masyarakat Nahdliyin. "NU lebih baik menjadi gawang moral bangsa dan Provinsi Jawa Timur, jadi gawang pengentasan kemiskinan," kata Fachrur dalam seminar "NU di Pusaran Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013" di Gedung SAC IAIN Sunan Ampel Surabaya, Senin, 17 Desember 2012.

Ketua Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Jawa Timur, Ahmad Muzakki, menambahkan posisi NU kini ibarat pemadam kebakaran. Ketika terjadi kasus Sampang, misalnya, NU dijadikan sebagai pihak peredam masalah. "Kalau enak, dum-duman (bagi-bagi uang) dikasih ke 'tetangga' sebelah. Kalau ada masalah, NU jadi pemadam," ujarnya.

Muzakki mengakui, banyak orang yang menginginkan NU terpecah belah. Jumlah massa yang besar membuat NU termasuk organisasi kemasyarakatan yang "seksi" dan menjadi rebutan berbagai pihak. Termasuk kepentingan politik sesaat. Dengan pecahnya NU, kata dia, akan mudah untuk dihancurkan. Karena itu, Muzakki setuju bila urusan konstelasi politik diserahkan kepada partai politik. Sementara PWNU tidak akan ikut-ikutan berpolitik.

Senada dengan Muzakki, Ketua Gerakan Penyelamat NU, M Khoirur Rijal, mengungkapkan tidak salah warga NU memilih calon berbasis NU. Yang jadi masalah adalah elite NU yang dipilih untuk mengurus Nahdliyin ternyata mencalonkan diri di politik praktis. Tapi, ketika tidak menang dalam persaingan politik, mereka kembali menjabat menjadi pengurus NU tanpa rasa malu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Priyatmoko, menuturkan bahwa NU menghadapi dilema menentukan dukungan kepada kader-kadernya yang hendak mencalonkan diri sebagai gubernur. Kalaupun NU memiliki lebih dari satu kader untuk terjun ke politik, tak dapat dipastikan apakah ini menghancurkan NU atau justru kompatibel dengan demokrasi. "Sekarang ini masih implisit, ada yang ngajak politik, tidak. Ada yang (bilang) politik, ya-ya-ya," ujarnya.

Menurut Priyatmoko, NU harus bisa mengambil peran di tengah kebingungan masyarakat. NU bisa menjadi pilihan alternatif dan mengkonsolidasikannya sebagai kekuatan politik. Dengan keragamannya, NU memiliki kekuatan lebih fleksibel dan adaptif. "Sekarang dilemanya, apakah NU akan membersihkan (politik) yang kotor atau turut dalam pertarungan politik?" katanya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Lainnya:
Golkar NTT Tunduk pada Keputusan Aburizal Bakrie

Bengkulu Akhirnya Punya Gubernur

GP Ansor Jember Jagokan Gus Ipul Jadi Gubernur

Golkar NTT Bantah Tolak Keputusan Ical

Jago Ical dalam Pilgub NTT Diprotes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.


Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

4 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

(dari kanan) Arumi Bachsin dan suami, Emil Dardak. Foto: Instagram/@arumibachsin_94
Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.


Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Khofifah Indar Parawansa. Foto: Instagram/Khofifah Indar Parawansa
Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?


Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

4 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.


Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

4 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono (batik hijau tengah) bersama jajaran PKB dan PPP dalam konferensi pers usai pertemuan keduanya di DPP PKB di Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.


PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

4 hari lalu

Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono saat bersalaman dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di DPP PKB di Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. Pantauan Tempo, Mardiono tiba pada pukul 16.02 WIB didampingi jajaran petinggi PPP lainnya. TEMPO/Adinda Jasmine
PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.


PKB Masih Godok Nama untuk Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Bukan Cak Imin

27 hari lalu

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memberikan keterangan pers usai menggelar rapat pleno di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat, 1 September 2023. Dalam rapat pleno tersebut PKB menyatakan menyambut baik atas tawaran kerja sama politik oleh Partai NasDem yang akan menduetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKB Masih Godok Nama untuk Maju Pilkada Jawa Timur 2024, Bukan Cak Imin

PKB masih merahasiakan nama-nama kader atau tokoh yang akan diusungnya dalam Pilkada 2024.


Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

31 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur


Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

33 hari lalu

Said Abdullah memulai karier menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 2004-2009 dan berlanjut hingga periode 2009-2014 serta periode 2019-2024. Politisi PDIP ini juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Dok. DPR
Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah Emoh Maju di Pilkada Jatim: Bajunya Tidak Pas

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah enggan maju di Pilkada Jatim. Namun, politikus partai banteng ini mengaku malah tengah merayu Khofifah.