Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan Megawati Diwarnai Demo Puluhan ODHA

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar:Puluhan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melakukan demonstrasi di depan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Jumat (2/7). Aksi massa yang menamakan diri Jaringan ODHA Se-Bali itu dilakukan sesaat sebelum Presiden Megawati hadir ke rumah sakit itu untuk meresmikan proyek Unit Luka Bakar dan berbagai bantuan kredit. "Kami khawatir generasi 1975 sampai 1980 akan hilang. Mungkin juga kami yang ODHA ini sebentar lagi mati. Sayangnya, tidak ada satu orang calon presidenpun yang representatif, apa lagi memperhatikan para ODHA," kata Dayang, Koordinator Jaringan ODHA Se-Bali saat melakukan orasi.Mereka meminta agar pemerintah mau lebih memperhatikan para ODHA dengan melakukan langkah-langkah konkret. Misalnya, kata Dayang, dengan memberikan obat anti retroviral (ARV) murah. "Jangan hanya menjadikan ODHA sebagai proyek belaka," tegasnya.Selain melakukan orasi, mereka juga membentangkan dua buah spanduk dan puluhan pamflet, antara lain bertuliskan "HIV/AIDS Adalah Masalah Kita Semua", "Jangan Bedakan ODHA, Karena ODHA Bagian dari Anda", "Stigma dan Diskriminasi Buat Kami Tak Berdaya", "Jangan Ada ODHA Sampai Mati".Menanggapai masalah itu, Menteri Kesehatan Ahmad Suyudi, yang hadir mendampingi Megawati dalam acara peresmian itu, mengakui kalau pemerintah belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal pada ODHA. "Misalnya untuk penyediaan obat ARV. Untuk tahun ini kami hanya bisa mensubsidi Rp 10 miliar. Itupun hanya untuk 4.000 ODHA di seluruh Indonesia sampai 2004," ungkapnya kepada wartawan saat ditemui usai acara peresmian tersebut.Alokasi subsidi obat itu, tambah Suyudi, untuk tahun depan hanya bertambah 1.000 orang ODHA. "Jadi untuk 2004 dan 2005 total yang kami bantu hanya bisa 9.000 ODHA saja. Tetapi tahun depan kami usahakan agar mereka mendapatkannya secara gratis. Untuk tahun ini, kata Suyudi, subsidi atas ARV akan dilaksanakan oleh 25 rumah sakit di Inonesia, termasuk RS Sanglah. Keterbatasan ini karena masalah lisensi penyediaan ARV masih harus izin dari Amerika Serikat," paparnya.Aksi itu sendiri sempat dijaga ketat oleh puluhan Polisi Militer dari Kodam IX Udayana. Sempat terhenti selama acara peresmian berlangsung, namun mereka kembali lagi menggelar aksi di tempat yang sama setelah acara usai. Presiden Megawati sendiri tidak memberikan satu kata sambutanpun dalam acara itu.Mega hanya menandatangai sampul pertama Asosiasi Luka Bakar Indonesia (ALBI), penandatanganan akad kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK) termasuk untuk mengembangkan Warung Obat Desa (WOD), serta menyerahkan bantuan Program Pengembangan Kecamatan. Selain itu dia juga meresmikan proyek pembangunan Unit Luka Bakar, Unit ICU, dan ICCU yang merupakan bantuan dari Pemerintah Australia, senilai A$ 4,5 juta. Raden Rachmadi - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.