TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran Bandung berencana memasukkan materi kewirausahaan dalam kurikulum akademiknya. “Ini diharapkan bisa melahirkan lulusan mahasiswa pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja alias pengangguran,” kata Wakil Rektor Universitas Padjadjaran Bidang Kerja Sama dan Sistem Informatika Med Setiawan kepada Tempo pada Kamis, 29 November 2012.
Konsep kewirausahaan berbasis ekonomi digulirkan Sharifah Hapsah Syed Hasan Shahabudin, professor asal Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), yang menerima anugerah gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dalam bidang Manajemen Pendidikan Tinggi dari Unpad.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Universiti Penyelidikan dalam Era Ekonomi Berteras Inovasi, Sharifah mengatakan konsep kewirausahaan ini dilakukan dengan menerapkan budaya inovasi dan kewirausahawanan melalui tiga strategi. Yakni, menyediakan pendidikan berkualitas untuk melahirkan sumber daya manusia berinovasi dan berkewirausahawanan, memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan penelitian yang menghasilkan inovasi dan pengkomersialan, termasuk perniagaan, yang berdasarkan kebertanggungjawaban sosial.
“Inisiatif ini dilaksanakan untuk menyuburkan budaya inovasi dan kewirausahawanan seperti memperkenalkan elemen keusahawanan dalam kurikulum,” kata Sharifah dengan logat melayu.
Med Setiawan menilai konsep kewirausahaan yang dikembangkan di UKM secara intensif berujung pada pengembangan usaha mandiri di lingkungan internal universitas. Saat ini, perguruan tinggi dan universitas di Indonesia belum berkontribusi banyak dalam melahirkan entrepreneur baru. Padahal, keberadaan para entrepreneur menjadi salah satu penyokong kemajuan suatu negara.
UKM memfasilitasi mahasiswanya agar bisa memulai usaha dengan proses inkubator bisnis berdasar inovasi. Ada konsep pengembangan keilmuan berdasarkan riset, baru hasilnya diwirausahakan. “Inilah yang ingin dicoba di Unpad,” kata Med.
SONIA FITRI | ENI S