TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberi kepastian soal nama-nama yang ia serahkan ke Badan Kehormatan DPR berbeda dengan 18 nama yang beredar sebelumnya lewat pesan berantai. "SMS itu bohong, itu bukan dari humas BUMN," katanya, Senin, 5 November 2012.
Hari ini, Dahlan menyerahkan nama dua orang peminta upeti BUMN. Dia mengaku akan berkonsultasi dengan KPK soal perlu-tidaknya dia menindaklanjuti laporan ini dengan pengaduan resmi ke kantor KPK di Kuningan.
Untuk melengkapi laporan Dahlan, Badan Kehormatan DPR berencana meminta keterangan dari Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, dan Direktur RNI Ismed Hasan Putro. Ismed menyatakan ke publik bahwa dirinya pernah dimintai jatah oleh oknum DPR.
Sebelumnya, mantan Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga, juga mengaku pernah dimintai upeti oleh DPR. Permintaan upeti itu datang dari dua politikus, yakni MN (Demokrat) dan ETS (PDIP).
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler
Dahlan Iskan: Ada Sekitar 10 ''Pemeras'' BUMN
DPR Ragu Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN
Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN Senin
Pengakuan Dahlan Pengalihan Isu? Dipo Menjawab
Upeti DPR, Bambang Soesatyo Tanya BS ke Dahlan