TEMPO.CO, Surabaya - Delegasi dari 10 negara anggota ASEAN datang ke Surabaya untuk membahas masalah konservasi hutan mangrove. Mereka mengikuti seminar internasional pertama yang secara khusus membicarakan upaya konservasi mangrove sebagai salah satu bagian manajemen perairan di kawasan Asia Tenggara.
Selama lima hari penuh, mulai hari ini hingga Sabtu mendatang, para delegasi negara-negara Asia Tenggara itu akan berada di Singgasana Hotel, kawasan Gunung Sari, Surabaya. Masing-masing negara ini mengirimkan lima orang untuk mengikuti acara tersebut.
Bedjo Santoso, Direktur Mangrove Ecosystem Conservation and Sustainable Ise in the ASEAN Region, mengatakan para delegasi akan mempresentasikan makalahnya masing-masing. "Selain itu juga akan dilakukan diskusi dan fieldtrip (tinjau lapangan) serta diskusi kelompok," kata Bedjo, Senin, 5 November 2012.
Para anggota delegasi rencananya akan mengunjungi kawasan ekowisata mangrove di Wonorejo, Surabaya. Menurut Bedjo, para delegasi peserta setidaknya bisa berbagi pengalaman ihwal keberhasilan mereka dalam konservasi hutan mangrove di daearahnya masing-masing.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, Surabaya menjadi bagian pengelolaan hutan mangrove terluas di kawasan pesisir Asia Tenggara. Karena itulah Surabaya ditunjuk sebagai penyelengara kegiatan tersebut.
Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutani Sosial, Hilman Nugroho, mengatakan, Asia Tenggara memegang peranan penting dalam konservasi mangrove di dunia. Kawasan ini memiliki wilayah konservasi mencapai 5,11 juta hektare, atau 27 persen total luas hutan mangrove di dunia yang seluas 16 juta hektare.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
Kata Rhoma Irama Soal Dukungan Jadi Capres
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Jokowi, Taman Suropati, dan Twinkle Little Star
Pembunuh Janda Cantik Thiolina: Tukang Bangunan