TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan delapan personel dan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk korban konflik di Myanmar.
Tim diberangkatkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat kargo BAE 146-200/PKJKC pukul 07.00, Sabtu, 25 Agustus 2012.
Keberangkatan tim dilepas secara langsung oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. "Tim ini adalah tim advance," kata kepala rombongan yang juga Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Sumarsono, di Halim, Sabtu pagi.
Menurut dia, pemberangkatan tim advance ini adalah langkah pertama sebelum mengirimkan tim kemanusiaan PMI awal September mendatang.
Tim advance membawa bantuan kemanusiaan berupa 500 paket hygiene kit, 3.000 selimut, dan 10 ribu sarung. Kapasitas barang bantuan adalah 7,5 ton. "Total bantuan sekitar Rp 1 miliar," ujar Sumarsono. Tim akan berada di Myanmar selama 4-5 hari untuk mendistribusikan bantuan.
Tim akan menempuh penerbangan melalui rute Jakarta-Medan-Yangoon, sebelum akhirnya menuju Sittwe. Di Sittwe, bantuan kemanusiaan akan diserahkan kepada Palang Merah Myanmar untuk didistribusikan kepada korban konflik di Rakhine. "Kami sudah sangat baik berkomunikasi dengan Red Cross Myanmar dan tidak ada masalah," ucap Sumarsono.
Pada 8 September, PMI akan kembali memberangkatkan tim kemanusiaan ke Myanmar, dengan agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ihwal pemberian bantuan kemanusiaan antara PMI dan Palang Merah Myanmar. Penandatanganan MoU akan dilakukan oleh Ketua Umum PMI dan Ketua Palang Merah Myanmar.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
Sudah 200 Jasad Manusia Ditemukan di Kantor Xanana
Inilah Identitas Pelaku Penembakan Empire State
Penembak di Empire State Juga Tembaki Polisi
Gedung Putih Tak Tahu Ada Buku Penangkapan Osama
Pembunuh Massal Dijatuhi 21 Tahun Penjara
Penculik Bersenjata di Nigeria Bebaskan WNI
Seoul Melunak Izinkan Warganya ke Korea Utara
Malaysia Gantung 12 Penyelundup 185 Kilogram Sabu
Bom Mobil di Damaskus, 3 Cedera
Serangan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 37 Tewas