TEMPO.CO, Kupang - Situasi perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Naiulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, masih tegang, setelah sebelumnya terjadi bentrokan antarwarga di wilayah itu.
Camat Bikomi Naiulat, Lodovikus Lake, mengatakan, warga di perbatasan kedua negara masih siaga dengan membawa senjata tajam. Pasalnya, eksavator yang digunakan untuk membuka lahan lokasi pembangunan kantor Imigrasi Timor Leste masih berada di sekitar lokasi sengketa.
"Warga Timor Leste menggunakan senjata tajam masih bersiaga dan berjaga di sekitar lokasi sengketa," kata Lodovikus yang dihubungi Tempo, Kamis, 2 Agustus 2012.
Warga Indonesia dan Timor Leste di daerah perbatasan, Selasa petang, 31 Juli 2012, sempat bentrok setelah Timor Leste memaksa untuk membangun kantor Imigrasi di wilayah zona bebas. Warga dua negara sempat terlibat saling lempar batu. Namun, tidak ada korban jiwa dalam pertikaian itu.
Lodovikus mengatakan, dia tak bisa memastikan kondisi di perbatasan akan kondusif karena pekerjaan pembangunan kantor Imigrasi Timor Leste bisa dilakukan kapan saja. Hal ini disebabkan ada dukungan dari polisi dan warga Timor Leste di wilayah itu. "Jika masih ada aktivitas, kami akan membakar pos polisi Timor Leste di daerah itu," katanya.
Menurut dia, zona bebas di perbatasan Indonesia dan Timor Leste terdapat lima titik, dan hampir seluruhnya bermasalah karena Timor Leste melakukan aktivitas di zona bebas tersebut. "Mereka boleh beraktivitas di situ (zona bebas), tapi kami tidak boleh," katanya.
Lima titik zona bebas itu berada di Desa Sunkaen, Naenaba, Haumeni Ana, Tubu Banat, dan Obeng. Semuanya berada di Kecamatan Bikomi Naiulat. "Sekarang paling hangat di Haumeni Ana yang sedang dilakukan aktivitas," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan kesepakatan adat antara warga di perbatasan kedua negara tahun 2011, warga dilarang melakukan aktivitas apa pun di lima titik yang masuk zona bebas tersebut. "Sudah ada kesepakatan, tapi pemerintah Timor Leste melanggar itu," katanya.
Sementara Kepala Penerangan Korem 161 Wirasakti Kupang Mayor Arya Jayantara mengatakan situasi di perbatasan sudah mulai kondusif setelah terjadi bentrokan. Pihak TNI juga masih berjaga di lokasi bentrokan untuk menghindari terjadi bentrokan susulan. "Kondisi sudah mulai kondusif, namun kami tetap pantau untuk waspadai terjadi bentrokan susulan," katanya.
YOHANES SEO