TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) Akhmaloka mengatakan nilai hasil ujian masuk perguruan tinggi tak bisa dibuka terang-terangan. Alasannya, nilai-nilai tersebut adalah hak masing-masing peserta ujian.
\"Nilai itu bukan hak publik,\" katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Juli 2012.
Menurut dia, karena nilai tersebut bersifat rahasia, maka tidak ada pihak yang berhak meminta nilai hasil ujian tersebut dibuka. Baik itu Dewan Perwakilan Rakyat ataupun Komisi Informasi Pusat.
Hingga sekarang, panitia SNMPTN tidak punya wacana untuk membuka nilai hasil peserta ujian. Jika dibuka ke publik, kata Akhmaloka, justru bisa mencederai hak peserta ujian.
\"Contoh, kalau nilai anak yang tak lulus diumumkan dengan nilai anak yang lulus, kan, malah kasihan anak yang tidak lulus,\" katanya.
Kemungkinan paling besar soal detail nilai tersebut adalah diberikan satu per satu kepada peserta ujian. Namun, hal tersebut belum menjadi wacana tim SNMPTN. Kecuali, jika seorang peserta ujian meminta untuk diperlihatkan nilai-nilainya, maka hal tersebut baru diperbolehkan. Namun, juga belum tersedia mekanisme permohonan nilai-nilai tersebut dari panitia.
\"Bagaimana cara mintanya, ya nanti kita bicarakan lagi,\" kata Akhmaloka.
Sebelumnya, anggota Komisi Informasi Pusat Ahmad Alamsyah Saragih menyatakan, nilai peserta SNMPTN adalah informasi terbuka yang tidak boleh ditutupi.
Anggota Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Reni Marlinawati menganggap penting dicantumkannya nilai SNMPTN berbarengan dengan pengumuman nama peserta seleksi yang lolos ujian. \"Kalau mau fair ya mestinya nilai dimunculkan seperti pada penerimaan siswa baru di DKI Jakarta itu,\" katanya.
INDRA WIJAYA
Berita populer:
Bom Waktu Dahlan Iskan
Dahlan Iskan Dinilai Genit Mengejar Popularitas
Ada Anas Urbaningrum dalam Deklarasi Aburizal
Kata Guardiola Soal Strategi \'\'False 9\'\' Spanyol
Serangan Balik terhadap Dahlan Iskan
Dahlan Iskan Seperti Koboi Mencari Lawan
Kenapa Perusahaan Anak Zulkarnaen Menang Tender P
DPR Harap Pemerintah Bekukan Aktivitas PP dan FBR
Kampanye Jokowi, Band Zivilia Ngaku Tak Dibayar
Kronologi Zig-zag ala Dahlan Iskan