Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudomo, Bahtera Perkawinan yang Kandas  

image-gnews
Sudomo berpose di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta, 20 November 2002. dok. TEMPO/ Rendra
Sudomo berpose di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta, 20 November 2002. dok. TEMPO/ Rendra
Iklan
saat masih tinggal di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat. Sisca, begitu panggilannya, adalah teman sepergaulan saya dengan beberapa anak Menteng lainnya. Dulu saya sering main di sekitar Gereja Paulus, yang berada di sebelah gedung Bappenas. Gereja itulah yang kemudian menjadi gereja saya dulu.

Awal 1961 kami berkenalan, dan tiga bulan kemudian menikah. Sewaktu menikah pertama kali, saya murtad dengan pindah ke agama istri, yaitu Protestan. Saya tidak berpikir panjang karena berpendirian, apabila agama suami dan istri sama, tidak akan terjadi masalah dalam rumah tangga. Saya tidak pernah memaksa istri memeluk agama selain yang dipercayainya. Begitu pula dengan anak-anak. Saya membebaskan mereka dan saat ini mereka mengikuti agama ibunya.

Keputusan saya pindah agama ke Protestan bukan karena penilaian saya yang jelek terhadap Islam, melainkan murni untuk memudahkan proses pernikahan saya. Meskipun pernikahan campuran pada zaman dulu dimungkinkan, setelah itu akan menjadi sulit. Sebab, pada 1974, terbit Undang-Undang Perkawinan, di mana mempelai Islam harus mengucapkan syahadat terlebih dulu.

Saya akui mungkin itu adalah alasan yang salah. Setelah pindah agama, saya mencoba mempelajari agama Protestan. Tapi, pada akhirnya, saya malah berdoa sendiri, jarang ke gereja, dan tetap membaca Al-Fatihah sendiri. Seluruh pelajaran tentang agama Protestan sulit sekali masuk pemikiran saya. Mau pindah lagi ke agama Islam saat itu sulit dilakukan. Mengingat pekerjaan dan posisi saya sebagai pejabat, berpindah-pindah agama akan menjadi contoh dan preseden yang buruk bagi masyarakat.

Akhirnya saya menunggu sampai saya pensiun, dengan jabatan terakhir Ketua Dewan Pertimbangan Agung, pada 1998. Setelah itu, saya baru bisa kembali ke agama Islam dan mulai berfokus pada agama ini. Saat menjadi pejabat dulu, saya tidak berfokus menjalankan ibadah karena sibuk dengan pekerjaan. Saya kembali mengucap kalimat syahadat di Masjid Al-Huda, Malang, Jawa Timur, disaksikan mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Faisal Basri Wafat, Jokowi: Beliau Koreksi Kebijakan Pemerintah yang Kurang Baik

28 hari lalu

Faisal Basri saat diwawancara oleh sejumlah wartawan di Jakarta, 2000. Faisal Basri tidak hanya dikenal karena profesinya sebagai akademisi, tetapi juga aktivis yang menyalurkan buah pemikirannya ke berbagai kanal, seperti blog, media sosial, dan forum-forum diskusi. Dia juga beberapa kali memenuhi undangan seminar dan siniar atau podcast, salah satunya Bocor Alus Politik (BAP) Tempo. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago
Faisal Basri Wafat, Jokowi: Beliau Koreksi Kebijakan Pemerintah yang Kurang Baik

Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri wafat pada Kamis dini hari, 5 September 2024.


Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

29 hari lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

Faisal Basri pernah mengkritik proyek kereta cepat Whoosh dan menyebutnya baru bisa balik modal setelah 139 tahun beroperasi.


Cerita Adik Faisal Basri soal Rencana Kateterisasi Jantung Pagi Ini: Tapi Ternyata Subuh Sudah Tidak Ada

29 hari lalu

Adik Faisal Basri, Ramdan Malik, saat memberikan keterangan soal wafat saudara kandungnya pada Kamis, 5 September 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Cerita Adik Faisal Basri soal Rencana Kateterisasi Jantung Pagi Ini: Tapi Ternyata Subuh Sudah Tidak Ada

Ramdan Malik menceritakan rencana tindakan kateterisasi yang akan dijalankan pada jantung kakaknya, Faisal Basri, pada pagi hari ini.


Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

29 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

Tak hanya aktif di X , Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Simak puisi terakhirnya berikut ini.


Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

29 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Wafat, Anies Baswedan hingga Mahfud Md Ucapkan Belasungkawa

Wafatnya Faisal Basri meninggalkan duka, bukan hanya bagi keluarga, tapi dari sejumlah tokoh di Indonesia.


Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

29 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Profil Ekonom Senior Faisal Basri yang Wafat pada Hari Ini

Ekonom dan politikus senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, wafat pada hari ini. Seperti apa profil dan rekam jejaknya?


Prosesi Pemakaman Hamzah Haz Akan Dilaksanakan Secara Militer, Dipimpin Hadi Tjahjanto

24 Juli 2024

Lokasi pemakaman Hamzah Has di yayasan Al-Ikhlas, Cisarua. Tampak beberapa penggali kubur sedang mempersiapkan liang lahat di Desa Jogjogan, Kabupaten Bogor. Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Prosesi Pemakaman Hamzah Haz Akan Dilaksanakan Secara Militer, Dipimpin Hadi Tjahjanto

Wakil Presiden ke 9 Republik Indonesia, Hamzah Haz tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.


Tidak Dimakamkan di Makam Pahlawan, Ini Wasiat Hamzah Haz pada Keluarga

24 Juli 2024

Presiden Jokowi tiba di rumah duka Hamzah Haz di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Mhd Rio Alpin Pulungan
Tidak Dimakamkan di Makam Pahlawan, Ini Wasiat Hamzah Haz pada Keluarga

Hamzah Haz meninggal Rabu pagi, 24 Juli 2024, pukul 09.30 WIB di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 84 tahun.


AHY hingga JK Melayat ke Kediaman Mendiang Hamzah Haz

24 Juli 2024

Mantan Wakil Presiden, Hamzah Haz, seusai menjenguk mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron di Rumah Tahanan (Rutan) KPK, Jakarta, Kamis, 2 April 2015. DOK.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
AHY hingga JK Melayat ke Kediaman Mendiang Hamzah Haz

Sejumlah tokoh nasional juga hadir melayat ke rumah duka Hamzah Haz. Di antara mereka adalah Presiden Jokowi, Boediono, dan Jusuf Kalla.


Jokowi Melayat ke Rumah Duka Hamzah Haz

24 Juli 2024

Anggota Dewan Pembina Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz. TEMPO/STR/Imam Sukamto
Jokowi Melayat ke Rumah Duka Hamzah Haz

Hamzah Haz meninggal pada Rabu, 24 Juli 2024 pukul 09.30 WIB pada usia 84 tahun.