TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 6.0 skala Richter mengguncang wilayah Banten pada Minggu 15 April 2012, sekitar pukul 02.26. Kendati tidak berpotensi tsunami dan menimbulkan kerusakan bangunan, akibat guncangan gempa sempat membuat warga Banten panik.
Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang, gempa yang terjadi pada pukul 02.26 WIB itu berada di 95 kilometer barat daya Pandeglang. Kedalaman gempa 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
“Tadi malam saat gempa terjadi semua warga di sini sempat panik dan berhamburan keluar rumah. Bahkan ada yang nangis takut tsunami,” kata Hayatun Nufus, Warga Kado Mas Kabupaten Pandeglang Banten, kepada Tempo, Minggu 15 April 2012.
Kepanikan para warga itu tidak berlangsung lama karena guncangan gempa yang dirasakan hanya berkisar 10–15 detik. “Gempanya tidak terlalu besar, sehingga saya tidak perlu meninggalkan rumah,” katanya.
Tidak hanya itu, kepanikan warga juga terjadi di wilayah Pandeglang Selatan, tepatnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, atau hanya berjarak sekitar 90 kilometer dari titik gempa. “Gempa terjadi saat masyarakat sedang nyenyak tidur. Namun bagi warga yang saat itu bangun mereka semua panik,” kata Ahmad Ghazali warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten belum menerima adanya laporan kerusakan atau dampak gempa berkekuatan 6.0 skala Richter yang terjadi di Pandeglang. "Sampai pagi ini kami belum menerima laporan terkait dengan dampak gempa. Kami terus memantau bersama petugas yang ada di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Pandeglang," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banten, Suyadi Wiraatmadja, Minggu 15 April 2012.
WASI’UL ULUM