Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog: Gunung Padang Bukan Piramida

image-gnews
Wisatawan berkunjung ke kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). Akses jalan yang buruk membuat situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini masih kurang populer kalangan umum. TEMPO/Prima Mulia
Wisatawan berkunjung ke kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). Akses jalan yang buruk membuat situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini masih kurang populer kalangan umum. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional (Arkenas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Truman Simanjutak, membantah anggapan bahwa situs Gunung Padang adalah bagian dari Atlantis. "Bahkan, situs tersebut belum bisa dikatakan sebagai piramida," ucapnya pada Kamis, 29 Maret 2012.

Harry yang berbicara dalam acara "Rembuk Arkeologi Situs Gunung Padang" menyatakan situs Gunung Padang ada di zaman yang lebih muda daripada yang selama ini diperkirakan. “Banyak yang menyangka bahwa situs tersebut berasal dari zaman 11.000 tahun yang lalu," ucapnya.

Angka 11.000 tersebut muncul dari pendapat Plato mengenai keberadaan Atlantis dalam bukunya Timeaus dan Critias. Dalam buku tersebut Plato menyebut adanya sebuah peradaban yang sangat maju yang belakangan dikenal dengan nama Atlantis.

Menurut Harry, pendapat Plato itu membuat banyak peneliti berlomba-lomba mencari keberadaan Atlantis. "Hingga akhirnya ada buku karya Arysio Santos yang mengatakan bahwa Atlantis ada di Indonesia, tepatnya di Tanah Sunda," kata Harry.

Hanya saja Harry berpendapat kesimpulan Santos tidak tepat karena peradaban moderen di daerah tersebut baru muncul 6.000 tahun yang lalu. "Sedangkan Santos masih berpegang pada 11.000 tahun lalu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Harry, pada 12.000 tahun tersebut, peradaban manusia masih pada fase Megalitikum dan peralatan yang digunakan masih terbuat dari batu seadanya. "Memasuki 8.500 tahun lalu masuk Neolithikum, tetapi tetap belum bisa dibilang maju," kata dia.

Di Indonesia keberadaan peradaban maju baru masuk sekitar 4.000 tahun lalu.  "Sehingga argumentasi Santos lemah," ucapnya. Dia juga menyanyangkan Santos membuat penelitian, tetapi tidak pernah turun langsung ke Situs Gunung Padang.

Situs Gunung Padang terletak Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur. Situs ini berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara. Luas bangunan purbakalanya sekitar 900 meter persegi dengan luas areal situs kurang lebih sekitar 3 hektar.

SYAILENDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Wisata Alam Bebas 5 Taman Nasional Juga Melestasrikan Sejarah Kuno

2 hari lalu

Serengeti National Park atau Taman Nasional Serengeti, Tanzania. Unsplash.com/George Stainton
Selain Wisata Alam Bebas 5 Taman Nasional Juga Melestasrikan Sejarah Kuno

Tdak hanya untuk wisata alam bebas, beberapa taman nasional juga berfungsi untuk melestarikan sejarah kuno


Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

4 hari lalu

Kora Baalbek, Lebanon. Wikipedia
Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

Serangan Israel tertuju kepada Kota Baalbek, salah satu kompleks bangunan bersejarah yang dilindungi UNESCO di Lebanon.


Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

25 hari lalu

Ketua Dewan Adat Papua Dominikus Surabut (kanan) dan Manfun Apolos Sroyer (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/HO-Dok Dewan Adat Papua
Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

26 hari lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

34 hari lalu

Arch of Constantine, Roma, Italia (Pixabay)
Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

Gerbang kehormatan di Roma itu didirikan pada 315 M untuk merayakan kemenangan Kaisar Konstantinus dari Romawi atas Maxentius.


Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

41 hari lalu

Tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci. Dok. Istimewa
Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni


IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

50 hari lalu

Presiden Jokowi (ketiga kiri) didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (keempat kanan), Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (ketiga kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), Mensesneg Pratikno (kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (keenam kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (kelima kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kedua kiri) meninjau Taman Kusuma Bangsa saat peresmian di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA/Fauzan
IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka lowongan untuk lulusan Diploma IV, S-1 dan S-2 berbagai disiplin ilmu dari Arkeologi sampai Rekayasa Komputer


Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

53 hari lalu

Al-Faw, Situs Warisan Dunia UNESCO ke-8 Saudi. (dok. Saudi Arabia Tourism)
Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

Sebagai negara dengan sejarah panjang, Saudi menjadi tempat berkembangnya peradaban kuno yang masih berpengaruh hingga kini, salah satunya Al-Faw


Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

54 hari lalu

International Atomic Energy Agency (IAEA) menunjuk BRIN menjadi Designated Team Member untuk pemanfatan nuklir dalam mengawetkan benda-benda warisan budaya, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi.
Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

Teknologi itu dikembangkan BRIN dan tercipta dari hasil riset proses pengkajian nuklir di berbagai keilmuan.


Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

12 Agustus 2024

Gambar tampilan pecahan gerabah unik yang ditemukan di situs prasejarah Kampung Lama Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua
Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

Sedikitnya ada 24 lembaga dan pemerhati budaya Papua menolak rencana pemindahan benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong.