TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Taufiq Kiemas, mengingatkan agar aksi demontrasi besar-besaran yang akan berlangsung hari ini, Selasa, 27 Maret 2012, tidak anarkistis. "Mau demo ya silakan, suka tidak suka itu dibolehkan, tapi ya jangan anarkistis, santun dan sopan," kata Taufiq di gedung MPR/DPR, Senin, 26 Maret 2012.
Menurut Taufiq mengantisipasi eskalasi demo yang diperkirakan akan mencapai puncak menjelang 1 April 2012, pemerintah bisa saja menurunkan TNI. Apalagi pengerahan kekuatan TNI dimungkinkan atas inisiatif pemerintah jika dalam kondisi Siaga I. Ukuran menentukan situasi siaga I kata Taufiq sepenuhnya menjadi keputusan pemerintah.
Taufiq meminta pengerahan kekuatan TNI tidak dimanfaatkan untuk mengarahkan demo menolak kenaikan harga BBM menjadi anarkistis. Dia percaya TNI tidak akan menggunakan kekuatan berlebihan dalam mengantisipasi demonstrasi seperti terjadi pada 1998. "Menurut saya tentara itu sudah pengalaman dan kejadian masa lalu tak akan terulang, masak tentara jatuh dua kali kayak keledai."
Mengenai rencana sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPR yang akan ikut turun mendukung aksi tolak kenaikan harga BBM, Taufiq tak mau berkomentar. Dia berdalih tak bisa berkomentar karena terhalang jabatannya sebagai Ketua MPR. Di DPP PDIP dia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat.
Rencananya, selama beberapa hari, sejumlah kelompok massa akan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Demonstrasi dipusatkan di tiga titik, Istana Negara, gedung MPR/DPR, dan Bundaran Hotel Indonesia. Pemerintah pun telah menurunkan pengamanan tidak hanya dari kepolisian, tapi juga dari TNI.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Jakarta Siaga I, Hari Ini Demo Besar
Siapa Saja Peserta Demo di Jakarta Hari Ini?
Mendagri Tegur Kepala Daerah yang Ikut Demo BBM
DPR Persoalkan TNI Jika Ikut Tangani Demonstrasi
Kenaikan Harga BBM Disepakati
Mendagri: Pejabat Pimpin Demo Bisa Dipecat
Ini Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBM