TEMPO.CO, Kupang - Jajaran Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Januari hingga Maret 2012, berhasil mengungkap kasus penimbunan dan upaya penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah. “Sebanyak sembilan kasus yang kami ungkap,” kata Kepala Seksi Operasional Polda NTT, Ajun Komisaris Polisi Pria Premos, Senin, 26 Maret 2012.
Menurut Premos, dari sembilan kasus tersebut, sebanyak 2.235 liter BBM disita dan 11 pelaku ditahan. Di antara pelaku terdapat beberapa orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kasus penyelundupan dan penimbunan BBM terbanyak terjadi di Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Leste. Daerah lain dengan kasus terbanyak adalah Kabupaten Manggarai dan Timor Tengah Utara. Kasus serupa juga terjadi Kupang dan Manggarai Barat.
Pada Januari 2012, di Kabupaten Belu, polisi berhasil mengamankan satu unit mobil yang digunakan mengangkut BBM yang akan diselundupkan ke Timor Leste. Dalam kasus tersebut, ditahan empat pelaku.
Pada Februari 2012, polisi juga berhasil menggagalkan penyelundupan BBM sebanyak 490 liter di Kabupaten Manggarai yang akan diselundupkan ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Pengangkutannya menggunakan kapal motor. "Bulan yang sama, kami juga menggagalkan penyelundupan BBM ke Timor Leste di Belu," ujar Premos.
Kasus kian meningkat pada Maret 2012 setelah muncul rencana pemerintah menaikkan harga BBM per 1 April 2012. Pada 4 Maret 2012, polisi mengamankan 405 liter BBM di Manggarai Barat yang ditimbun dengan cara dikemas dalam jeriken.
Pada 10 Maret 2012, polisi mengungkap penimbunan BBM di Kupang sebanyak 690 liter dan menahan tiga pelaku. Pada 18 Maret 2012, polisi mengamankan 140 liter BBM dan seorang tersangka.
Kasus berikutnya ditemukan penimbunan 650 liter BBM di Kabupaten Timor Tengah Utara. Dua orang dijadikan tersangka.
Sementara itu, Kepala Divisi Pertamina Kupang Sony Indro Prabowo mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi berkaitan dengan rencana kenaikan harga BBM. Selain memastikan ketersediaan stok BBM, mereka juga terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan pendistribusian BBM ke berbagai daerah. "Kami juga memantau penyalahgunaan BBM bersubsidi," ucapnya.
Kasus-kasus penimbunan dan upaya penyelundupan BBM di berbagai daerah tersebut dikemukakan Premos saat mewakili Kapolda NTT Brigadir Jenderal Riki Sitohang pada acara sosialisasi peran masyarakat dalam menciptakan kondisi yang kondusif menjelang kenaikan harga BBM di Kupang.
YOHANES SEO