TEMPO.CO, Bone - Warga Tanete Riattang menggelandang Karsih alias Bayu, 33 tahun, ke kantor Kepolisian Sektor Urban Kota Tanete Riattang. Bayu yang kemudian diseret sejumlah personel Datesemen Polisi Militer Bone ke Polsek Kota sempat mendapat layangan bogem mentah dari warga, hingga pelipisnya menetaskan darah segar.
Kemarahan warga Riattang memuncak ke Bayu karena ia kerap diduga menipu orang dengan berkedok sebagai tentara.
Bahkan dalam aksinya Bayu kerap mencatut nama-nama anggota TNI. Seperti mencatut nama Erwin salah satu anggota TNI Korem 141 Toddopuli berpangkat sersan mayor. Bayu juga pernah mengaku bernama Sudirman yang bertugas di Bataliyon 726 Sanrego.
Bayu sepintas memang meyakinkan sebagai seorang tentara; postur tubuh yang tambun tinggi besar, potongan rambut cepak, serta aksesori seperti dompet, gantungan kunci motor, dan helm warna hijau lumut bertulisan Korem 141 Toddopuli selalu menghiasi penampilannya. Sejumlah stiker yang terpasang di motornya menunjukkan bahwa ia anggota TNI.
Bahkan untuk meyakinkan calon korbannya Bayu sering memperlihatkan senjata api jenis pistol.
Keterangan yang diperoleh dari warga, Bayu juga sering mengaku bahwa dia seorang anggota polisi, dan atau mengaku sebagai seorang wartawan. Bayu diduga sering menipu orang dengan pengakuannya sebagai seorang tentara.
Salah seorang korban bernama Irda menuturkan ia yakin Bayu itu seorang tentara. Bayu sering mendatangi warung nasi kuning yang dikelola Irda, sampai beberapa pekan lalu Bayu meminjam uang sebesar Rp 150 ribu.
"Sering datang di warung, dia mengaku bernama Pak Erwin, tugas di Korem. Jadi saya pinjami uang karena saya yakin dia tentara," tutur Irda. Setelah beberapa hari Bayu tidak muncul lagi di warungnya dan nomor ponsel Bayu tidak aktif lagi, Irda mulai curiga kalau dia ditipu Bayu.
"Saya pergi mencari Pak Erwin di Asrama Bone Tiga karena bagi saya uang Rp 150 ribu itu besar artinya. Saat saya ketemu istrinya Pak Erwin, dia bilang suamiku tidak pernah pinjam uang, ini coba liat foto-fotonya, saya bilang tidak seperti ini orangnya. Saat itu baru saya sadar kalau sudah ditipu," ujar Irda.
Sersan Mayor Erwin menuturkan dia sama sekali tidak kenal dengan Bayu. Erwin mengatakan dia bersama beberapa tim Resmob Polres Bone sudah beberapa pekan mencari Bayu. Pasalnya ia sudah sangat malu dengan pengakuan Bayu yang mencatut namanya itu.
"Bahkan pernah ada anak perempuan dari Kecamatan Sibulue dibawa lari Bayu. Orang tua korban datang ke rumah karena Bayu mengaku atas nama saya, saya juga kena damprat, siapa yang tidak kesal kalau seperti itu," ujar Erwin kemarin.
Sementara itu Bayu menyangkal kalau dia sering menipu orang. "Saya hanya pinjam, tidak pernah menipu orang, saya hanya bisnis biasa, tapi memang saya mengaku salah karena selalu mengaku tentara. Tapi itu pistol yang saya selalu bawa hanya pistol mainan. Saya sudah buang," kata Bayu.
Padahal sumber kepolisian mengatakan sejak 2011 lalu Bayu memang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang karena ada beberapa laporan penipuan yang masuk di Polres Bone.
Komandan Komando Korem 141 Toddopuli Kolonel Syukran Hambali mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi. "Syukurlah kalau sudah tertangkap, bikin malu itu orang mengaku tentara untuk menipu," ujar Syukran, kemarin.
ANWAR MARJAN