Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Bunuh Anak, Ibu Bunuh Diri  

image-gnews
123rf.com
123rf.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Seorang ibu, Herawati, 37, warga RT 06/RW01 Cigebar, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, tega membunuh Andika, putranya yang masih berusia 4 tahun. Ia membenamkan sang bocah hingga tewas di Kali Ciateul, Kampung Cijagra, Bojongsoang, Jumat dini hari 2 Maret 2012.

Setelah si anak tewas, Hera lalu membunuh dirinya sendiri dengan cara memotong nadi pergelangan tangan kiri di kali yang sama. Hera meninggalkan surat wasiat.

"Dugaan sementara, si anak ditenggelamkan ibunya sendiri di dekat lokasi penemuan jasad ibunya. Setelah membunuh anak, lalu dia (Hera) bunuh diri dengan menyayat nadi," kata Kepala Kepolisian Sektor Bojongsoang Ajun Komisaris Sutarman di dekat rumah duka, Jumat siang tadi.

Berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan mendiang Hera, Sutarman menduga motif pembunuhan adalah kesulitan ekonomi dan kekerasan dalam rumah tangga. "Dia (Hera) terhimpit masalah utang. Selain itu dia kecewa karena sudah tak akur lagi dengan suaminya yang sering memukuli dirinya," katanya.

Jasad Hera pertama kali ditemukan warga di dekat jembatan Kali Ciateul, perbatasan Cigebar-Cijagra, sekitar pukul 10.00 WIB. Jasadnya terlentang searah aliran kali dengan kepala terbenam. Lalu, sekitar pukul 13.30, jasad Andika ditemukan di dekat hulu kali Ciateul di Sungai Citarum Lama.

Tak terlalu jauh dari lokasi penemuan Hera, jasad Andika ditemukan mengambang masih mengenakan kaos putih dan celana warna gelap yang penuh lumpur. Sutarman mengatakan jasad Andika ditemukan sekitar 50 meter arah hilir dari penemuan Hera saat polisi bersama warga melakukan pencarian dengan menyisir Ciateul. Setelah tewas dan terbenam, diduga jasad Andika dihanyutkan arus kali.

Jasad Hera ditemukan oleh Mumud, warga Cigebar RT 1/RW 20. Semula, kata dia, jasad itu dikira boneka yang memakai pakaian warna cokelat dengan kepala terbenam di kali berkedalaman sepaha itu. "Setelah saya dekati dan diangkat bagian kepalanya ternyata manusia. Pergelangan kirinya tersayat dan mengeluarkan darah," ujar pemilik warung di tepi kali tempat mayat korban terbujur itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sigap Mumud melaporkan penemuannya ke polisi setempat. Tak lama setelah jasad diangkat dan menjadi tontonan warga, seorang ibu yang melintas di lokasi kejadian langsung mengenali jasad Hera. "Mayatnya lalu dibawa ke rumah orang tuanya di RW 1," kata pria berkacamata berumur 26 tahun itu.

Pantauan Tempo, jalan desa di depan dan sekitar rumah duka di RT 06/RW 01 Cijagra tampak dipenuhi warga setempat dan polisi tak berseragam. Suami mendiang Hera, Ade, sempat berteriak-teriak histeris. Begitu pun ayah Hera, Ucun, yang memanggil-manggil nama mendiang cucunya, Dika atau Andika.

Hera menulis surat wasiat dalam bahasa Sunda sebelum meninggalkan keluarga besarnya. Surat ditulis tangan dengan pena hitam di atas dua halaman kertas bergaris. Surat ditujukan kepada kedua orang tua yang dia hormati dan dibuka dengan kata 'Sareng (dengan) Hormat'.

Isi surat dibuka dengan ungkapan rasa sayang Hera kepada ibu dan bapak dalam bahasa Sunda. Selanjutnya, Hera mengeluh sakit hati karena dimarahi habis-habisan oleh anggota keluarga lain. Alasan sakit hati ini menjadi salah satu alasan dia memilih pergi dari rumah.  Selain itu, ia mengeluh tak sanggup hidup dibebani banyak utang ditambah suami yang 'goreng adat' (berperangai buruk).

Di bagian akhir halaman pertama surat Hera menulis permohonan maaf kepada kedua orang tua yang dia panggil Amih (ibu) dan Apih (bapak). Di awal dan akhir halaman dua, Ia juga meminta permohonan maaf sekalian mendoakan tiga nama anaknya yang lain yang dipanggil mesra dengan nama Putri, Ita, dan Anti.

ERICK P. HARDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

9 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

1 hari lalu

Aksi para Veteran Perang AS untuk memperingati Aaron Bushnell di Oregon. english.almayadeen.net
Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.


Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.


Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

5 hari lalu

Tempo Explain: Tanda Tanya di Balik Kematian Brigadir Ridhal Ali
Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan


Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

5 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA


Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

5 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

6 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

6 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.


Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

6 hari lalu

Pemilik rumah Indra Pratama yang menjadi lokasi tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.


Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

7 hari lalu

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Michael Irwan Thamsil. ANTARA/HO-Humas Polda Sulut
Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.