TEMPO Interaktif, Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat. Dalam tiga hari terakhir jumlah gempa tremor terus bertambah secara drastis. "Dari referensi yang ada, peningkatan gempa tremor kerap sebagai penanda gunung berapi akan mengalami erupsi," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Hendro Wahyono, Senin pagi, 27 Februari 2012.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Senin ini terjadi 99 kali gempa embusan, tiga kali gempa guguran, 27 kali gempa tremor, empat kali gempa tektonik jauh dan satu kali gempa banjir.
Baca Juga:
Adapun dua hari sebelumnya, yakni Sabtu, 25 Februari 2012, tercatat 68 kali gempa embusan, tujuh kali gempa guguran, satu kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa tremor, dan satu kali gempa banjir. Sedangkan Minggu, 26 Februari 2012, terjadi 96 kali gempa embusan, lima kali gempa guguran, tiga kali gempa tremor, dan satu kali gempa tektonik jauh. Bahkan teramati empat kali embusan asap putih setinggi 400 meter.
Kendati terjadi peningkatan gempa tremor, Hendro tidak berani memperkirakan kapan Gunung Semeru akan meletus. Namun bagi BPBD Lumajang, dengan peningkatan aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat harus terus ditingkatkan.
Hendro mengatakan petugas BPBD Lumajang disebar untuk melakukan sosialisasi penanganan bencana gunung api di Desa Rowobaung dan Desa Supiturang. Kedua desa tersebut merupakan daerah yang paling dekat dengan kawah Gunung Semeru.
Sementara itu salah seorang sukarelawan Laskar Semeru, Haryono, mengatakan bahwa Senin pagi terjadi letusan asap dari kawah Gunung Semeru. "Warnanya putih," ujarnya kepada Tempo. Selain itu guguran lava pijar juga masih terus teramati dari Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. Meski demikian warga Oro-oro Ombo masih terlihat tenang. Warga pun masih tetap beraktivitas seperti biasa.
DAVID PRIYASIDHARTA