TEMPO.CO, KEDIRI - Hari Valentine sering diartikan salah oleh sebagian remaja. Sedikitnya 20 pelajar Sekolah Menengah Atas diamankan dari sejumlah tempat wisata dan warung mesum. Mereka diduga memanfaatkan momentum hari Valentine untuk membolos dan berpacaran.
Penertiban yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri ini mengejutkan para pelajar yang asyik berpacaran di warung remang-remang kawasan wisata Goa Selomangleng. Mereka sempat berlarian ke areal pemakaman Cina untuk menghindari kejaran petugas. Namun upaya itu gagal karena petugas sudah lebih dulu mengepung tempat itu. "Saya hanya duduk-duduk saja kok," kata pelajar perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah, Selasa, 14 Februari 2012.
Para pelajar ini diketahui meninggalkan jam sekolah untuk sekedar kongkow di tempat hiburan. Mereka membantah tengah merayakan Hari Valentine dengan pasangannya. Penertiban ini sempat mengundang perhatian warga ketika salah satu pelajar perempuan melawan. Dengan berteriak-teriak dia menolak saat diangkut ke atas truk petugas. "Kalian tidak berhak menangkap, saya hanya main-main dan tidak sekolah," teriaknya.
Namun gadis itu akhirnya terdiam setelah petugas menemukan seragam sekolah di dalam tasnya. Ternyata dia sudah merencanakan untuk membolos pada hari Valentine ini dengan membawa pakaian ganti.
Kepala Seksi Trantib Satpol PP Djati Utomo mengatakan razia ini menangkap sebanyak 20 pelajar dengan mayoritas perempuan. Mereka semuanya diamankan di kantor Satpol PP untuk dilaporkan kepada Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kediri. "Kami sudah menduga akan banyak anak pacaran saat Valentine," katanya.
Selain penertiban ini, Satpol PP juga akan menggelar razia ke hotel-hotel malam nanti. Berdasar pengalaman tahun lalu, tingkat kunjungan pasangan remaja di hotel pada hari Valentine meningkat tajam.
HARI TRI WASONO