TEMPO.CO, Jakarta - Angelina Sondakh terbelit kasus Wisma Atlet SEA Games, Jakabaring, Palembang. Tuduhan dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin selama pelarian ke luar negeri dan kini di persidangannya sebagai terdakwa Wisma Atlet membuat posisi Angelina di ujung tanduk.
Angelina terancam dicopot dari posisinya di Partai Demokrat. Sementara ia sendiri ditetapkan sebagai tersangka kasus Wisma Atlet. Berikut ini bantahan Angelina dalam sejumlah kesempatan dan versi saat ditanyai mengenai keterlibatannya dalam kasus korupsi.
”Demi Allah dan anak saya, saya tak pernah minta jatah.”
Angelina mengutarakan pernyataan itu saat menyangkal keras keterlibatannya dalam perkara suap Wisma Atlet yang dituduhkan Muhammad Nazaruddin Mei 2011.
"Sudah saya katakan itu tidak benar."
Angie kembali membantah kepada wartawan dalam jumpa pers di gedung MPR/DPR, Selasa 10 Mei 2011.
”Sebaiknya yang bersangkutan pulang saja dan menjelaskan dengan bukti-bukti, tidak hanya dengan tuduhan.”
Angelina menjawab mengenai tuduhan Nazaruddin yang ditebar ke sejumlah media massa melalui layanan pesan BlackBerry. Nazaruddin mengatakan mengikuti setidaknya tiga pertemuan berkaitan dengan proyek-proyek di Kementerian Olahraga. Angelina ataupun Andi membantah adanya pertemuan kedua dan ketiga yang disebut Nazar.
"Semua tudingan itu tidak benar."
Angelina Sondakh dalam pesan pendek kepada Tempo mengenai tudingan dirinya mengetahui jatah "duit" untuk Partai Demokrat dari aliran dana suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang. Pesan itu dungkapkannya Kamis, 30 Juli 2011.
"Ooo. Siap. Saya siap untuk dimintai keterangan."
Angelina mengungkapkan kesiapannya memberi keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jawaban itu disampaikan kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Selasa 16 Agustus 2011. Kala itu ia enggan mengomentari pembicaraan via BlackBerry Messenger-nya dengan terdakwa kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI, Jakabaring, Palembang. Dari pembicaraan itu muncullah istilah "bos besar", "apple malang", "apple washington", dan istilah khas lainnya. Angelina kala itu juga mengatakan kasus percakapan BBM-nya dengan Rosa sebaiknya ditangani sepenuhnya oleh KPK.
"Penjelasan Ketua Fraksi di Koran Tempo kemarin sudah jelas. Apa yang ditudingkan ke saya tidak benar."
Kali ini Angelina membantah tuduhan Nazaruddin bahwa keterlibatan Angie dalam kasus Wisma Atlet sudah diketahui Tim Pencari Fakta Kasus Suap Wisma Atlet bentukan Partai Demokrat.
WANTO | DRIYAN TNR | PDAT
Berita Terkait
Angelina Sondakh Pemegang Kartu Bos Besar
Anas Kritik Tukang Kritik yang Tonjolkan Kelemahan
Duduk di Sebelah Anas, Mahfud Sindir Politikus Partai Busuk
Tanpa Undangan, Jangan Harap Masuk Rumah Angie
KPK Akui Lagi Bidik Kasus Hambalang
Angie Mengaku Anaknya Terguncang
Kronologis Penyuapan Jaksa Sistoyo
Ini Alasan KPK Belum Menahan Angie