TEMPO.CO, Manado - Kartu SIM ponsel milik korban pemerkosaan dan pembunungan, Lindy Melissa Pandoh, ternyata sudah tidak berada di dalam ponsel BlackBerry milik korban.
Hal ini terungkap saat penyidik ingin mencocokkan panggilan maupun SMS terakhir di ponsel korban dengan milik WW alias Winsy, saksi maupun tersangka utama dalam kasus ini.
"Kami ingin mengecek semua aktivitas di handphone tersebut, tetapi ternyata SIM card-nya sudah tidak ada," ujar Kasubag Humas Polsek Malalayang Inspektur Dua Hanny Thomas.
Hingga Sabtu pagi, motif pembunuhan yang terjadi Jumat sore ini masih belum diketahui. Tersangka utama WW mengaku tidak terlibat dalam kematian Lindy.
Lindy, warga Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, yang bekerja di Kabupaten Minahasa Selatan sebagai pegawai negeri sipil, ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga dan Kepolisian Sektor Malalayang sekitar pukul 17.45 WITA, Jumat, 20 Januari 2012, di dalam mobil Avanza silver DB 4026 QJ. Mobil itu terparkir di dekat Tugu Boboca, kawasan Pantai Malalayang, perbatasan antara Kota Manado dan Kabupaten Minahasa.
Korban Lindy ditemukan terbujur kaku tak bernyawa dengan kondisi telanjang bulat dan di sekujur tubuhnya penuh darah dengan tiga luka tikam di dada, perut, dan paha kiri. Selain Lindy, di dalam mobil tersebut juga ditemukan WW alias Winsy.
WW mengaku kematian Lindy disebabkan oleh salah tikam dari dua orang yang mengendarai sepeda motor yang ingin menikam dirinya.
ISA ANSHAR JUSUF