TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambangi Istana Negara, Jakarta, Senin, 16 Januari 2012. Datang melalui pintu depan Istana, mobil yang ditumpanginya langsung meluncur ke dalam menuju kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Walhasil, wartawan yang meliput tak memperoleh kesempatan untuk bertemu langsung dengan pria yang akrab dipanggil JK itu.
Menurut juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha, kedatangan Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu hanyalah kunjungan biasa. "Silaturahmi biasa, bukan ada sesuatu yang penting. Ya kalau Bapak Presiden ketemu Pak JK hal yang biasa, mungkin membicarakan beberapa hal, tetapi saya sendiri tidak bisa memberikan penjelasan karena tidak ikut dalam pertemuan," ujarnya di Istana Negara. Pertemuan keduanya pun, kata Julian, tak berlangsung lama. "Lebih kurang 30-45 menit," ujarnya.
Usai pertemuan, JK pun keluar dari Istana melalui pintu depan. Dari informasi yang diterima pewarta Istana, pertemuan mantan atasan dan bawahan ini membicarakan kasus keamanan di Aceh. Sayang, bahkan juru bicara presiden pun enggan berkomentar soal ini.
Beberapa hari terakhir, terjadi kasus penembakan di beberapa lokasi di Aceh, di antaranya Aceh Utara, Banda Aceh, dan Bireuen. Teror ini memakan sejumlah korban jiwa dan luka-luka. Kasus terakhir adalah adanya pelemparan bom molotov di kediaman Misbahul Munir, calon bupati yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Aceh Utara.
Seperti diketahui pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk Provinsi Daerah Istimewa Aceh rencananya akan dilaksanakan pada 16 Februari 2012 nanti. Namun, mengingat suasana yang tak kondusif ini, Menteri Dalam Negeri Gamawam Fauzi telah mengajukan surat gugatan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Aceh menunda pilkada tersebut.
MUNAWWAROH