TEMPO Interaktif, Jakarta: Setidaknya empat rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat berkunjung ke luar negeri pada akhir tahun ini. Tujuan resmi perjalanan adalah studi banding. Empat kelompok itu berasal dari Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penanganan Konflik Sosial, Badan Legislasi, Komisi Pertanian, dan Komisi Tenaga Kerja.
Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Penanganan Konflik Sosial, Eva Kusuma Sundari, mengatakan studi banding akan diadakan di dua negara, yakni Swedia dan India. "Setiba di Indonesia, tim akan mengkonsolidasikan hasil studi tim Swedia dan India. Hasil studi akan dilaporkan kepada publik," demikian ia menulis dalam siaran pers kemarin.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, tim yang berangkat ke Swedia akan dipimpin oleh Eva, sedangkan tim ke India ditangani oleh Ketua Panitia Khusus Adang Daradjatun. Tiap tim terdiri atas tujuh anggota DPR dan dua anggota staf sekretariat panitia khusus. Timnya akan berangkat pada 3 Desember dan kembali pada 9 Desember 2011. Swedia dipilih karena dianggap sukses dalam menangani konflik dengan mengedepankan pendekatan hak asasi manusia. Tim panitia khusus juga akan bertemu dengan Penasihat Kementerian Integrasi Jasenko Selimonic dan Hans Dahlgren, yang juga Ambassador for Human Rights Kementerian Luar Negeri Swedia.
Adapun Wakil Ketua Badan Legislasi Ida Fauziah menuturkan akan mengirim tim ke Cina untuk studi banding soal pengawasan obat dan makanan. "Sebelas anggota Badan Legislasi akan melakukan kunjungan kerja ke Beijing, Cina, untuk RUU Pengawasan Obat dan Makanan," ujarnya kemarin. Tim sudah berangkat kemarin dan akan kembali pada 9 Desember nanti. Namun politikus PKB ini tak menjelaskan mengapa harus studi banding ke Cina.
Adapun Komisi Pertanian mengadakan studi banding ke empat negara: Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan India. Kunjungan kerja ini terkait dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pangan serta Rancangan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Rombongan sudah berangkat pada akhir bulan lalu dan dijadwalkan pulang hari ini.
"Studi banding ini sangat penting karena berkaitan antara lain dengan sistem tarif, proteksi, lembaga keuangan petani, subsidi, promosi, asuransi pertanian, dan lembaga pangan,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertanian dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menjawab pertanyaan via pesan pendek. Ia menjelaskan, Ketua Komisi Pertanian M. Romahurmuziy dari Fraksi PPP memimpin tim ke Amerika, Herman Khaeron membawa rombongan ke Jepang, Firman Soebagyo (Partai Golkar) ke Cina, sedangkan Ana Muawanah (PKB) ke India.
Terakhir, Komisi Tenaga Kerja memberangkatkan rombongan ke Korea Selatan dan Hong Kong. Anggota Komisi Tenaga Kerja dari PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka, mengatakan berkunjung ke Korea Selatan dalam kaitan dengan pembahasan revisi Undang-Undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. “Pulangnya transit di Hong Kong untuk ketemu TKI dan mendengar masukan mereka," ujarnya kepada Tempo melalui pesan singkat kemarin.
Menurut Rieke, penempatan tenaga kerja Indonesia ke Korea Selatan tak bermasalah sehingga DPR perlu melihat apakah kondisi itu ada kaitannya dengan penempatan tenaga kerja sektor formal dengan mekanisme kerja sama antarpemerintah.
L FEBRIYAN | Jobpie S.