TEMPO Interaktif, Jakarta- Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto menyatakan kapal tongkang yang beberapa kali menabrak jembatan Ampera Palembang Sumatera Selatan tidak mempengaruhi struktur konstruksi jembatan. "Kapal tongkang menabrak ke fender (tonggak pengaman jembatan) saja, kami sudah ganti fender baru," katanya saat dihubungi Tempo, Minggu 27 November 2011.
Djoko mengatakan jembatan Ampera memang tidak memiliki lebar yang aman untuk dilewati kapal tongkang. Namun dia tetap meyakini fender mampu melindungi jembatan dari kemungkinan hantaman kapal tongkang pengangkut batu bara.
Jembatan Ampera yang menghubungkan Palembang Ulu dan Palembang Ilir saat ini kondisinya memprihatinkan. Dalam tiga tahun terakhir ini sudah belasan kali jembatan tersebut ditabrak oleh kapal tongkang pengangkut batu bara. Jembatan ini pernah terpanggang kobaran api yang melahap bangunan liar di bawahnya pada oktober 2010.
Sebagai langkah pencegahan saat ini pada tiang utama Ampera dipasangi fender alias pelindung dari benturan kapal besar. Jembatan Musi II saat ini sedang diawasi ketat karena baut besar yang menghubungkan antar sambungan kerap lepas. Jembatan Ampera dibangun pada 1962-1968 memiliki panjang 1.117 meter, lebar 22 meter dengan ketinggian 11.5 meter di atas permukaan air. Setelah kebakaran yang menimpa badan jembatan Oktober tahun lalu, kendaraan barang tidak diperkenankan melintas.
INDRA WIJAYA