TEMPO Interaktif, Jakarta - Pameran buku nasional Indonesia Book Fair sementara akan ditutup pada Sabtu, 26 November 2011 karena bertepatan dengan resepsi pernikahan Ibas-Aliya. Pameran yang digelar di Istora Gelora Bung Karno itu dinilai tidak akan efektif karena resepsi akan digelar di Jakarta Convention Center.
"Karena banyak tamu dari berbagai negara, kami rasa tidak akan efektif," kata Ketua Panitia Penyelenggara Pameran, Bien Pasaribu, di gedung Istora, Jakarta, Jumat, 25 November 2011.
Menurut Bien, pihaknya sudah membicarakan penutupan itu sejak tiga pekan yang lalu. Panitia telah mengundang para peserta, penerbit, dan pengelola gedung Istora untuk mencari solusinya. "Kami takut diprotes peserta. Akhirnya hasil diskusi dengan pihak Istora, pameran dimajukan, tanggal 26 diganti 24," katanya.
Bien mengatakan penyelenggara resepsi pernikahan pernah menyarankan untuk ditutup, namun keputusan tetap ada pada penyelenggara kegiatan. "Mereka hanya menyarankan saja, keputusan kami buat sendiri," katanya.
Pameran buku yang digelar mulai 24 November sampai 04 Desember 2011 itu dihadiri 106 orang peserta, 174 stand, dan 12 ruang perpustakaan. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Papua dan Kalimantan. Pameran ini juga dihadiri para penerbit, kontributor, universitas, dan bank.
Menurut Bien, pameran ini tidak hanya dihadiri oleh penerbit dalam negeri, tapi akan dihadiri juga oleh 24 penerbit luar negeri, seperti dari Pakistan dan India. "Yang sudah di sini baru India, yang lainnya mulai Senin," kata Bien.
Koordinator pameran dari stand Bumi Aksara Group, Dayat mengatakan pada awalnya mereka sempat bertanya mengenai penutupan sementara itu. Namun, setelah ada pertemuan dan dijelaskan semuanya setuju. "Karena sudah disepakati kita jalankan saja, katanya sih ada momen khusus," kata Dayat.
ILHAM