TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengejutkan soal penderita penyakit HIV/Aids. Diperkirakan sebanyak lebih dari 200.000 penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/Aids.
“Dengan total populasi 240 juta, kita memiliki prevalensi HIV 0,24 persen dengan estimasi ODHA 186.000. Data itu masih mungkin lebih besar dan bisa capai lebih dari 200.000,” ungkap Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, M. Subuh, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, 25 November 2011.
Subuh memaparkan, untuk jumlah kasus sendiri HIV/Aids mengalami penurunan di tahun 2011. Diketahui sebanyak 15.509 dinyatakan positif HIV dan Aids 1805 penderita. ”Sebelumnya di tahun 2010 yang positif HIV 21.591 dan AIDS 4917,” kata Subuh.
Turunnya jumlah penderita itu, lanjut Subuh, juga berakibat pada angka kematian akibat HIV/Aids. Menurutnya, dari tahun 1987 hingga data terakhir September 2011, Indonesia berhasil menurunkan angka kematian hingga di bawah 2 persen. “Ini menunjukkan program perlindungan dan penyembuhan kita berhasil,” tuturnya.
Untuk target prevalensi penderita Aids Indonesia telah mencapai target Millenium Development Goals di tahun 2014 yakni 0,24 persen dari target dibawah 0,5 persen. Target lainnya seperti penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi belumlah tercapai. Saat ini baru 35 persen perempuan dan 20 persen laki-laki yang menggunakan kondom, sementara target di tahun 2014 adalah 65 persen untuk perempuan dan 50 persen untuk laki-laki.
Sedangkan untuk target pengetahuan soal HIV/Aids adalah 95 persen di tahun 2014. Saat ini tingkat pengetahuan di masyarakat baru mencapai 75 persen.
Subuh menuturkan, untuk menurunkan angka penderita, berbagai cara promotif, preventif dan kuratif terus dilakukan. Untuk meningkatkan pengetahuan, misalnya, Kemeterian melakukan sosialisasi melalui dinas kesehatan dan juga sekolah-sekolah.
“Untuk meningkatkan penggunaan kondom, kita dorong daerah untuk buat regulasi sendiri penanganan, juga meningkatkan jumlah outlet, distribusi, dan promosi penggunaan kondom,”jelasnya.
RIRIN AGUSTIA