TEMPO Interaktif, Magelang - Luapan banjir lahar dingin di Kali Putih Dusun Gempol, Salam, Magelang Jawa Tengah mulai berkurang dan jalur lalu lintas Magelang-Yogyakarta kembali dibuka setelah ditutup kurang lebih dua setengah jam.
“Sekarang fokus di titik pengungsian jika ada bajir lahar yang lebih hebat, khususnya saat malam,” kata Koordinator Relawan yang juga Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magelang Chabibullah kepada Tempo, Kamis, 3 November 201.
Luapan Kali Putih yang sempat membuat panik warga tersebut membuat jalan Magelang-Yogyakarta ditutup sekitar pukul 16.30 dan dibuka pukul 18.30 WIB.
Pengungsian darurat yang disiagakan, lanjut Habib, salah satunya dipusatkan di bekas pengungsian banjir lahar dingin yang melanda Magelang awal tahun lalu yakni di Dusun Tersan Gede.
“Sama seperti awal tahun lalu, di Tersan Gede. Armada kendaraan seperti truk dan mobil juga sudah kami siagakan jika sewaktu-waktu harus mengangkut warga secara cepat,” kata dia.
Ditambahakan Habib sedikitnya 12 dusun di bantaran Kali Putih menjadi prioritas karena sejumlah perkampungan itu posisinya lebih rendah dari bantaran sungai.
Komandan SAR Magelang Heri Pranowo menuturkan akibat Kali Putih yang meluap lagi warga empat dusun di Desa Sirahan, Kecamatan Salam sempat diungsikan ke Dusun Gemampang, Dusun Pulosari dan rumah Kepala Desa Sirahan.
“Yang perlu diantisipasi nantinya jika banjir hebat dan menjebol tanggul lalu masuk ke perkampungan di bantaran,” kata dia.
Warga pun kembali pulang setelah banjir mereda. Banjir hari ini belum sampai menjebol tanggul meski sejumlah bebatuan besar sisa erupsi Merapi sudah tampak ikut dalam aliran. Pemerintah juga didesak segera menyiapkan jalur alternatif untuk kemungkinan buruk.
PRIBADI WICAKSONO.