Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Kera Serang Tanaman Jagung di Sumenep

image-gnews
Ladang Jagung. REUTERS/Sigit Pamungkas
Ladang Jagung. REUTERS/Sigit Pamungkas
Iklan

TEMPO Interaktif, Sumenep - Ratusan kera hingga saat ini terus memangsa tanaman jagung di Desa Mandala, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. "Jumlahnya banyak, sampai ratusan. Kami tidak berani mengusir karena takut diserang," kata Haji Fadli, salah seorang petani di Dusun Songai Kotak, Desa Mandala, Rabu 19 Oktober 2011.

Menurut Fadli, serangan kera tersebut sudah berlangsung sejak warga yang mayoritas bekerja sebagai petani menanami ladangnya dengan tanaman jagung setelah usai musim tanam tembakau sekitar sebulan lalu. Jumlah kera semakin bertambah saat tanaman jagung mulai berbuah.

Akibatnya, warga tidak bisa memanen jagungnya. Bahkan setiap hari warga menyaksikan ladang jagungnya berubah menjadi ladang kera. "Kera-kera itu turun dari gunung. Mungkin karena kemarau pohon-pohon buah yang jadi sumber makanan kera di sana kering, sehingga kera itu kelaparan," ujar Fadli.

Kera juga memangsa jagung di rumah warga, seperti yang dialami Simin, Setiap pagi Simin menemukan lima hingga sepuluh ekor kera bertengger di atap dapurnya setelah menggerogoti jagung yang disimpan di plafon dapur yang difungsikan sebagai lumbung penyimpanan jagung.

Simin dan warga lainnya sudah berupaya mengusir dengan cara menyerang tempat peristirahatan kera-kera tersebut pada malam hari. "Tapi jumlahnya malah semakin banyak," ucap Simin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simin menduga ratusan kera tersebut berasal dari Gua Payudan di kawasan hutan di Desa Prancak. Namun akibat banyaknya permukiman baru di sekitar gua mengakibatkan kera-kera tersingkir dan bermigrasi ke hutan rakyat di Desa Campaka.

Habitat baru kera di hutan rakyat di Desa Campaka pun mengalami kerusakan akibat maraknya aksi penambangan pasir oleh warga, sehingga kera-kera itu bermigrasi ke hutan di Desa Mandala. "Sudah tiga tahun ini selalu terjadi serangan kera. Sebelumnya tidak pernah ada," tutur Simin pula.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Eks Pejabat Kementan Didakwa Rugikan Negara Rp 12,9 Miliar

1 Agustus 2018

Penggarapan lahan kentang, selain menyebarkan pupuk kimia, buruh juga mencampurnya dengan pupuk organik. Pengolahan lahan kentang disini memberdayakan buruh perempuan, karena suami mereka menggarap lahannya sendiri. TEMPO/Budi Purwanto
Eks Pejabat Kementan Didakwa Rugikan Negara Rp 12,9 Miliar

Perbuatan rekayasa oleh pejabat Kementan itu dilakukan dengan cara mengarahkan ke spesifikasi pupuk merek Rhizagold.


Kejaksaan Negeri Maros Tangkap Buronan Kasus Kredit Tani  

23 November 2016

Ilustrasi Korupsi
Kejaksaan Negeri Maros Tangkap Buronan Kasus Kredit Tani  

Kejaksaan Negeri Maros menangkap terpidana Salahuddin Alam yang buron sejak 2002.


Tersangka Kasus Sawah Abadi Buron Kejaksaan

15 Desember 2014

Ilustrasi Korupsi
Tersangka Kasus Sawah Abadi Buron Kejaksaan

Jannes telah mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur sebanyak dua kali.


Petani Tantang Uji Materi Pengusaha Benih

8 April 2014

Benih kedelai varietas baru di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juli 2012. Varietas baru tersebut adalah persilangan kedelai jenis Davros dengan plasma nutfah 2984 yang diberi nama Kedelai Toleran Kekeringan dan diperkirakan akan dipasarkan akhir tahun 2012. TEMPO/Aris Novia HIdayat
Petani Tantang Uji Materi Pengusaha Benih

Mereka meminta Mahkamah Konstitusi mempertahankan aturan mengenai pembatasan modal asing tersebut.


Eks Bos Sang Hyang Sri Terancam 20 Tahun Penjara  

24 Februari 2014

Para petani dari Pangalengan berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung. Mereka menuntut perlindungan dan pemenuhan hak petani atas tanah garapan, benih, pupuk, teknologi, modal, dan harga hasil produk pertanian. TEMPO/Prima Mulia
Eks Bos Sang Hyang Sri Terancam 20 Tahun Penjara  

Eddy Budiono dan sejumlah petinggi PT Sang Hyang Sri didakwa telah mengkorupsi uang negara mencapai Rp 112 miliar.


Anak Buah Suswono Jadi Tersangka Korupsi Lampu  

19 Februari 2014

diubah dari barbadosallegiance.wordpress.com
Anak Buah Suswono Jadi Tersangka Korupsi Lampu  

Salah satu tersangka adalah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro.


Korupsi Lampu Serangga, Kejaksaan Sita Rp 6 Miliar

19 Februari 2014

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Korupsi Lampu Serangga, Kejaksaan Sita Rp 6 Miliar

Negara dirugikan Rp 33 miliar dalam proyek pengadaan lampu pemerangkap serangga.


Kasus Korupsi Lampu, Negara Tekor Rp 33 Miliar  

19 Februari 2014

Dok. TEMPO
Kasus Korupsi Lampu, Negara Tekor Rp 33 Miliar  

Kejaksaan telah menetapkan lima tersangka dari Kementerian Pertanian dan sepuluh tersangka dari pihak swasta.


Elda Penuhi Panggilan Kejagung Hari Ini  

22 Oktober 2013

Mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviane Adiningrat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Elda Penuhi Panggilan Kejagung Hari Ini  

Ketika mau ditahan, Elda sempat pingsan.


Mangkir Terus, Tersangka Korupsi Dijemput Paksa

26 September 2013

Kantor PT Sang Hyang Seri di kawasan Saharjo, Jakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Mangkir Terus, Tersangka Korupsi Dijemput Paksa

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan benih ini mengaku sakit tapi setelah diperiksa tim dokter kejaksaan dia ternyata bisa diperiksa.