TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti menyayangkan kehadiran tutor bimbingan belajar (bimbel) di ruang kelas SMA pada jam efektif mengajar milik guru. “Bimbel boleh saja, tapi jangan menggusur jam efektif mengajar guru,” kata Retno dalam diskusi di kawasan Utan Kayu, Senin 17 Oktober 2011.
Menurutnya, bimbel cenderung hanya mengajar siswa menyiasati pengerjaan soal mata pelajaran dalam Ujian Nasional. Fenomena ini, kata Retno, tidak sesuai dengan hakikat pendidikan itu sendiri.
Baca Juga:
Mengutip Tan Malaka, Retno berkata, “Pendidikan itu harusnya mempertajam pikiran dan memperhalus perasaan.” Dengan hanya mengutak-atik soal, daya kritis siswa jadi tumpul. Mereka cenderung didikte, bukan dituntun dalam proses berpikir. Pendidikan jadi tidak demokratis. “Makanya ada tawuran,” tambah Retno.
Sejumlah sekolah di Jakarta yang diketahui telah membiarkan bimbel masuk sekolah adalah SMA 6, SMA 70, SMA 61, dan SMA 77. Di Cibubur, tercatat SMA 99. “Tahun depan, SMA 13 akan dimasuki bimbel,” jelas Retno. Ia menyesalkan sikap pihak sekolah dan orang tua murid yang mengizinkan hal itu terjadi. “Orang tua menyetujui, dan sekolah tidak risau,” tuturnya.
Asal mula masuknya bimbel ke sekolah pun tak sepenuhnya jelas. Entah ajakan sekolah atau lembaga bimbel yang mengajukan proposal. Namun, Retno menduga, hal itu atas permintaan kepala sekolah yang ingin mendongkrak tingkat kelulusan siswa dalam UN. "Itu berarti kepala sekolah tidak percaya guru mampu mengajar," tegasnya. Bimbel yang masuk sekolah juga cenderung mempromosikan tutornya lulusan universitas negeri terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia.
Baca Juga:
Yang terang, siswa tentu memikul biaya lebih. Di sekolah tempat Retno mengajar sebagai guru Pendidikan Kewarganegaraan, SMA 13 Jakarta, setiap siswa harus membayar biaya tambahan sebesar Rp. 1,1 juta demi bimbel empat bulan. Di SMA 6 Jakarta, sejak siswa masuk Kelas XII, mereka harus membayar tambahan Rp. 80 ribu per bulan untuk bimbel.
ATMI PERTIWI