TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai menegaskan kondisi tersangka teroris kaliber Internasional, Umar Patek alias Umar Arab, yang berhasil dipulangkan dari Pakistan dalam kondisi baik.
Ansyaad mengakui proses pendeportasian Umar Patek terkesan lama. Hal ini karena Pakistan memiliki kepentingan juga pada pelaku teror Bom Bali 2002 itu. "Sekarang dia baik-baik saja," ujarnya sebelum penandatangan nota kesepahaman deradikalisasi dengan lembaga- lembaga Islam di kantor BNPT, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2011.
Umar Patek, tersangka teror asal Pemalang, Jawa Tengah, menjadi buron internasional setelah aksi terornya di sejumlah negara. Menurut Ansyaad, sebenarnya Patek telah diekstradisi sejak 6 bulan lalu. Namun, karena kondisi kesehatannya pasca-insiden penangkapan, Patek harus menjalani perawatan di Pakistan. Otak Bom Bali tahun 2002 sebelum dibawa ke Tanah Air harus menjalani pemeriksaan di Pakistan."Dia kooperatif," ujarnya.
Ansyaad menegaskan, Umar Patek selain terjerat kasus Bom Bali I juga terkait pengeboman saat perayaan Natal. "Penangkapan ini sangat penting karena ini menyangkut pelaku terorisme di Indonesia," katanya. Namun Ansyaad menegaskan, untuk kasus pelatihan di Aceh, sampai saat ini belum terlihat keterlibatannya.
ALWAN RIDHA RAMDANI