Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disebut Terlibat Kasus Nazaruddin, Ito Lapor Kapolri

image-gnews
Komjen Ito Sumardi. TEMPO/Subekti
Komjen Ito Sumardi. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dikabarkan terima sejumlah dana dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Kepala  Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi akhirnya melaporkan kasus itu ke Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.

"Saya sudah lapor kepada pimpinan tadi pagi," ujar Ito di Mabes Polri, Senin, 4 Juli 2011. " Saya juga sudah dapat arahan dari beliau"

Menurut Ito, laporan itu disampaikan terkait pemberitaan Majalah Tempo terkait kabar  dugaan suap yang dari mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Dugaan suap ini muncul setelah ditemukannya memo yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi usai menggeledah kantor Nazaruddin.

Namun, keterangan itu dibantah Ito. Ia menampik kesimpulan yang menyatakan dirinya menerima suap untuk mengambil alih kasus tersebut. "Kan ganjil, tidak mungkin polisi mengambil alih kasus yang ditangani KPK." ujarnya. " Tak mungkin, itu ada aturan dan prosedurnya. Kalau KPK bisa mengambil alih dari polisi atau kejaksaan,"

Ito menegaskan,  tak pernah menerima suap dari Nazaruddin terkait pengambilalihan dan mengendapkan kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena kenyataannya, kasus-kasus itu menurutnya tetap terus berjalan.

"Kalau saya menerima sesuatu, tentunya itu ada harapan kasus ini diendapkan" ujarnya. " Kalau ternyata jalan terus, apa bisa dikatakan bargaining dalam penanganan kasus? "

Ito merasa, pemberitaan itu sangat memukul dirinya. " Ini sangat memukul saya, seperti pembunuhan karakter,"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, Ito meminta agar situasinya semakin terang benderang, Ito meminta  agar tuduhan itu dibuktikan secara detail kebenarannya. "Sekarang dibuktikan dulu kebenarannya. Apakah memang betul catatan itu betul diberikan seseorang, di mana, kapan, dan oleh siapa?" ujarnya.

Ia pun mengaku siap jika sewaktu-waktu tim internal Kepolisian berkepentingan meminta keterangan darinya.

Ito mengakui bahwa ia telah mendapat arahan Kapolri terkait kasus tersebut. Menurutnya, kasus Nazaruddin merupakan kasus unggulan bagi Mabes Polri untuk mencapai target penanganan kasus korupsi. "Tentunya kita ingin berprestasi. Ini merupakan cambuk sekaligus pembuktian bagi kita apakah kasus ini akan diendapkan atau tidak," katanya.

RIKY FERDIANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

14 Agustus 2022

Korlantas Polri akan berlakukan TNKB atau pelat nomor kendaraan berwarna putih mulai pertengahan 2022.
Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.


Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

5 Juni 2022

Ilustrasi plat kendaraan bermotor warna putih. Autodeal.com.ph
Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..


Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

28 Juli 2019

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan sistem tilang elektronik kepada warga saat Grand Launching Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 25 November 2018. Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sistem tilang elektronik (E-TLE ) hari ini. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.


Mengintip Gaji Jenderal Polisi Berekening Gendut  

12 Januari 2015

ANTARA/Widodo S. Jusuf
Mengintip Gaji Jenderal Polisi Berekening Gendut  

Jokowi sodorkan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.


Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

28 November 2013

Stiker pembatasan kendaraan untuk pelat nomor ganjil (warna hijau, bawah) dan untuk pelat nomor genap (warna merah, atas) yang dikeluarkan  Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan tanda hologram di Jakarta, Rabu (6/3). Nantinya stiker ini harus terpasang pada setiap mobil milik warga Ibu Kota. TEMPO/Tony Hartawan
Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

"Sudah dua minggu pelat nomor kosong."


Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

4 Februari 2013

Dok. Tempo
Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

Polisi sedang mendalami fakta dan dokumen.


Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

3 Desember 2012

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes POLRI, Inspektur Jendral Djoko Susilo berjalan didampingi sejumlah petugas Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta Selatan, (03/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

Kasus yang ditelisik KPK ini merupakan proyek berbiaya Rp 700 miliar selama tahun anggaran 2009-2011.



Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

30 November 2012

TEMPO/Machfoed Gembong
Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

Mereka harus menjalani eksekusi, yakni dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya.


MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

28 November 2012

Agusrin M. Najamuddin Gubernur Bengkulu nonaktif. yustisi.com
MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

DPRD menyambut baik putusan soal Agusrin dan berharap agar segera ada gubernur definitif di Bengkulu.


Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

28 November 2012

Petinggi Adhi Karya, Enny Susanti usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (01/06). Dia sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Sentul, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana.
Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

Penggeledahan dilakukan di rumah Henny Susanti, rumah M. Arif. Taufiqurahman, dan rumah Anis A.