TEMPO Interaktif, Jakarta - Peti mati yang dikirim ke kantor redaksi koran berbahasa Inggris The Jakarta Post di Jalan Palmerah Barat Nomor 142-143, Jakarta Barat, Senin, 6 Juni 2011, berisi kembang tujuh rupa dengan setangkai mawar putih. Bunga tersebut ditempeli secarik kertas bertulisan "www.restinpeacesoon.com". Di belakang kertas itu tertera tulisan "You Are Number #69".
Kiriman peti mati itu datang pukul 07.30 WIB. Muhlis, petugas keamanan yang menerima bingkisan itu, menyebut si pengantar datang dengan mobil abu-abu bertulisan ambulance. "Namun, tidak ada nama rumah sakit dan tulisan lainnya," ujarnya. Saat kiriman sampai, dia sedang di meja resepsionis. Kebetulan resepsionis yang seharusnya berjaga belum sampai.
Menurut Muhlis, kiriman peti mati itu langsung dialamatkan kepada CEO The Jakarta Post Daniel Rembeth. Merasa aneh dengan kiriman yang diterima, dia pun menghubungi Sekretaris Redaksi Anne P. yang saat itu sudah ada di kantor. "Saya heran kok ada kiriman peti mati," katanya.
Saat dihubungi Muhlis, Anne sedang di toilet. Mendengar paket kiriman yang ditujukan kepada bosnya adalah peti mati, dia bergegas turun ke meja resepsionis dan menghubungi sang bos. Daniel, kata Anne, meminta kiriman itu diterima. "Kata Bapak biar nanti bisa jadi barang bukti kalau ada apa-apa," ujarnya.
Anne pun menandatangani surat tanda terima yang juga ditandatangani sang pengantar bernama Victor. Di kertas tanda terima tertulis perusahaan pengirim Rest In Peace Soon, dengan alamat Unit 166 Jalan Asia Afrika Pintu IX, Senayan, Jakarta 10270. Saat ini peti mati disimpan di gudang.
IRA GUSLINA