TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengaku ogah urusannya dicampuri suaminya, Taufiq Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati diundang dalam acara "Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945" di Gedung MPR besok. Ia diminta berpidato kebangsaan di kesempatan kedua, setelah pidato kebangsaan Presiden ke-3 Prof. B.J. Habibie. Usai Mega, barulah pidato kebangsaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tentu saja acara dimulai dengan pidato ketua MPR, yaitu Taufiq Kiemas.
Menurut Mega, acara peringatan hari Pancasila itu membuat ia dan suaminya sibuk menyiapkan pidato masing-masing. Karena sama-sama sudah berusia lanjut, tentu saja tugas itu cukup sulit bagi keduanya. Setengah bercanda ia bercerita mengenai proses membuat konsep pidato tersebut. Mega mengisahkan, dia tak ingin pidatonya dicampuri muatan pikiran pidato suaminya. Begitu juga sebaliknya.
"Saya sama Bapak, di rumah kening kami berkerut, bikin pidato sendiri-sendiri, buat besok 1 Juni," kata Megawati di sela-sela menjadi pembicara tentang energi yang diselenggarakan Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2011.
Ternyata baik Mega maupun Taufiq sama-sama menunggu hasil akhir pidato masing-masing. Tapi, mereka tidak ingin terlihat seolah-olah mengalami kesulitan dalam menyiapkan pidato tersebut. "Masing-masing percaya pidatonya yang terbaik," kata Megawati. "Jadi tolong ya, saudara-saudara sebangsa dan setanah air melihat saya besok berpidato."
MUNAWWAROH