TEMPO Interaktif, BANDUNG - Meski belum ada kejelasan soal suara dentuman keras disertai getaran yang terjadi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Bandung, namun ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan penelitian tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Bandung. "Ini didasarkan penyelidikan sementara tim soal dentuman itu" kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi, Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Gede Suantika saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 Mei 2011.
Tim dari Pusat vulkanologi sempat menyelidiki penyebab dentuman sejak Sabtu, 21 Mei 2011, sekitar pukul 22.30 WIB. Suara dentuman itu, kata Gede, didengar warga yang berada di seputaran Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika yakni mereka yang berada di Hotel Savoy Homan, kantor Balai Iklan Harian Pikiran Rakyat, hingga seputaran Jalan Braga.
Tim menanyai sejumlah saksi mata di seputaran Gedung Merdeka . Beberapa saksi mata menunjuk ke arah gedung tua di depan Gedung Merdeka sebagai sumber suara dentuman itu. "Pengemis yang biasanya banyak tidur di (emper) gedung itu merasakan getaran dan berlarian," katanya.
Sejumlah spekulasi berkembang. Misalnya, kemungkinan ada gardu listrik yang meledak. Tapi, spekulasi itu, menurut Gede, dibantah petugas kantor PLN Distribusi Jawa Barat Banten di Jalan Asia Afrika, yang bangunannya bersebelahan dengan Gedung Merdeka dan hanya dipisahkan jalan raya.
Spekulasi lain dalah gorong-gorong atau saluran air yang pecah. Itu juga terbantahkan. Sejumlah bangunan yang berada di seputaran Gedung Merdeka, petugas yang berjaganya melaporkan tidak ada kerusakan apa pun yang mungkin menjadi sumber dentuman itu. "Kami juga bingung, tidak ada kerusakan," kata Gede.
Spekulasi lainnya, ada kemungkinan ada gerakan tanah. Namun itu pun, kata Gede, masih tanda-tanya. Soalnya, tidak ada perulangan atau suara dentuman menyusul suara keras malam itu. Dentuman seperti itu, sempat terjadi di kaki Gunung Manglayang yang menghebohkan warga karena suara dentumannya terus berulang. " Yang jelas kami masih menyelidiki" kata Gede.
AHMAD FIKRI