“Jika hujan besar atau badai itu baru dibilang weather buruk, tapi ini hanya gerimis saja. Jadi, jarak pandang masih tetap ok. Kalau begitu, dugaan jatuh karena cuaca buruk itu tidak benar. Saya tahu itu karena saya di lokasi,” ujar Hayat, Rabu, 11 Mei 2011.
Hayat mengatakan pesawat jatuh ke air dengan kedalaman kurang lebih delapan meter. “Kami menyebutnya delapan depa, kenapa pesawatnya remuk, ya karena menabrak air yang dangkal, itu logikanya,” ujarnya. “Saya ini diperiksa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari kemarin, saya sudah jelaskan semuanya ini.”
Peristiwa kecelakaan pesawat Xian MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu, 7 Mei 2011 lalu masih dalam pemeriksaan pihak berwenang. Saat ini, ada 189 unit pesawat MA-60 buatan Xian Aircraft Industry Co Ltd yang beroperasi di sejumlah negara.
Kecelakaan pesawat berbaling-baling itu menewaskan belasan penumpang dan awaknya. Sebanyak 25 korban seluruhnya telah berhasil dievakuasi pada hari kelima pencarian. Beberapa jasad korban telah dikirim ke keluarga masing-masing. Terakhir pagi tadi, tim evakuasi menemukan jasad pilot Capt Purwandi Wahyu dan Co Pilot Paul Nap tidak jauh dari lokasi musibah.
JERRY OMONA