Aksi pertama dilakukan puluhan massa Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta yang melakukan long march dari Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta menuju depan Gedung Agung Yogyakarta. Long march itu juga diikuti ratusan massa dari Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) yang juga menuju depan Gedung Agung.
Kedua kelompok massa aksi itu kemudian bergabung dan melakukan orasi bersama serta pementasan teater. AJI Yogyakarta menolak upah buruh yang rendah dan menyerukan pembentukan serikat pekerja media. Sementara, massa ABY yang terdiri dari buruh, pembantu rumah tangga, dan mahasiswa menuntut segera disahkannya Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) serta menolak sistem kerja kontrak.
Beberapa meter di selatan massa aksi ABY dan AJI Yogyakarta, ada belasan orang yang mengatasnamakan Repdem Cabang Kulonprogo. Selain berorasi menolak upah buruh yang rendah dan sistem outsourcing, mereka menggelar aksi teatrikal yang dilakukan lima orang terantai dengan cat putih di sekujur tubuhnya.
Sementara itu, ratusan orang dari Komite Federasi Solidaritas Buruh Independen Indonesia DI Yogyakarta juga melakukan aksi tak jauh di sebelah utara dari massa ABY dan AJI Yogyakarta. Mereka juga long march dari arah utara atau depan Gedung DPRD Yogyakarta. Dalam siaran persnya, KF SBII DI Yogyakarta menyatakan menolak politik upah murah, menuntut penghapusan sistem outsourcing, dan pidana bagi pengusaha pelanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan, meminta penerbitan laporan pengawasan Dinas Tenaga Kerja, serta menuntut Peraturan Daerah Perlindungan Buruh di Yogyakarta.
Di depan Malioboro Mall, puluhan massa SPCI (Serikat Pekerja Carrefour Indonesia) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) memperingati May Day dengan menutup seluruh badan jalan. Mereka membentangkan spanduk berwarna dasar merah yang menyatakan ‘Tolak Sistem Kerja Outsourcing’ dan 'Tolak Neoliberalisme'.
Sementara itu, belasan mahasiswa memperingati May Day dengan duduk di depan gerbang kantor pemerintahan Provinsi DI Yogyakarta di Kepatihan. Massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Yogyakarta itu membentangkan beberapa tulisan yang berbunyi tolak upah murah dan menaikkan Upah Minimum Provinsi.
Dalam siaran resminya, Kepolisian Daerah DI Yogyakarta menetapkan siaga satu di DI Yogyakarta pada 1 Mei hari ini. Kepolisian Daerah DI Yogyakarta mengerahkan 1.643 personel kepolisian untuk menjaga aksi demonstrasi peringatan Hari Buruh Sedunia dan berbagai tempat hiburan serta ibadah.
Diperkirakan ada 3.382 peserta aksi peringatan hari buruh di seluruh DI Yogyakarta hari ini.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM