TEMPO Interaktif, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali membuat terobosan untuk mengembangkan kewirausahaan dengan melakukan pelatihan bagi para pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). “Ini merupakan sejarah baru dan idenya sudah lama saya pikirkan,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Selasa,19 April 2011.
Para pejabat eselon II itu mendapat pelatihan selama tiga hari di Badan Diklat Provinsi Bali dengan materi yang diberikan dari Ciputra Enterpreneurship Centre. Acara itu bukan untuk menjadikan para pejabat sebagai pengusaha atau pedagang. Namun para pejabat mampu mengolah sumber daya yang ada secara lebih efektif dan efisien alias tidak boros. "Saya ingin mengubah cara berpikir para pejabat dari pola kerja reaktif menjadi antisipatif dan proaktif," kata Pastika.
Menurut Pastika, mereka adalah manager strategis dan bukan lagi manager tingkat operasional.
“Mereka dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam menjawab perkembangan situas,” ujarnya. "Mereka diminta mengubah sampah menjadi emas."
Gubernur lantas mencontohkan kasus meningkatnya populasi ulat bulu yang terjadi belakangan ini. Seorang entrepreneurship akan bisa melihat peluang dari keberadaan binatang yang menjadi momok tersebut.Kepompong ulat bulu jenis tricula yang ditemukan di Kabupaten Karangasem dan Gianyar misalnya, ternyata merupakan benang sutra emas liar yang bernilai ekonomis.
Penyusunan RAPBD pun, kata Pastika, jangan hanya berpatokan pada tingkat inflasi dan mengcopy paste rancangan anggaran pada tahun sebelumnya. Penyusunan program harus lebih relevan dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
ROFIQI HASAN