TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Australia Brendan O'Connor memuji kerja kepolisian Republik Indonesia dalam menanggulangi penyelundupan manusia.
"Polisi dan pemerintah Indonesia tampak menunjukkan kepemimpinannya dalam menanggulangi kejahatan lintas batas,"ujarnya usai bertemu dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Timur Pradopo di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Rabu 16 Maret 2011.
Keberhasilan yang dipuji adalah penanganan penyelundupan manusia ke Pulau Christmas, 15 Desember 2010. Kala itu kapal Maju Jaya yang membawa 72 penumpang yang ingin menyelundup ke Australia tenggelam di dekat Pulau Chrismast, Australia. Kecelakaan tersebut menyebabkan 30 orang dari 72 penumpang, meninggal. "Kami harus memastikan bahwa kejadian itu tidak terjadi lagi," kata dia.
Pada kejadian tersebut, Kepolisian Indonesia telah menangkap tiga tersangka termasuk seorang Warga Negara Australia Haydar Khaini tertangkap di Apartemen Senayan 25 Januari 2011. "Saya ingin berteria kasih ,khususnya pada Polri yang telah bekerja dengan Kepolisian Federal Australia," kata O'Connor.
Kepolisian Republik Indonesia dinilai berhasil mengatasi penyelundupan manusia dengan menggagalkan perjalanan ke Australia. Sehingga orang-orang yang diselundupkan tersebut tidak melakukan perjalanan yang membahayakan. "Sekali lagi saya ingin ucapkan atas kepemimpinan
Polri, " ujar dia.
Apalagi, kata dia, dengan fasilitas pusat kejahatan dunia maya (Trans National Cyber Crime Center) yang dimiliki Kepolisian Republik Indonesia telah berhasil membaca pengubahan yang terjadi pada kejahatan lintas batas.
Indonesia dan Australia kini membangun kerangka perlindungan kawasan regional. Diharapkan kerjasama ini akan memberikan solusi pada kejahatan lintas batas antar negara. Dengan fasilitas canggih yg dimiliki Polri saat ini, O'Connor menyakini, Kepolisian Indonesia dan Kepolisian Federal Australia memimpin di kawaan regional dalam penanggulangan kejahatan lintas batas.
DIANING SARI