Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Pasien Diduga Terkena Antraks  

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO Interaktif, Surakarta – Rumah Sakit Moewardi Surakarta merawat lima pasien yang diduga terkena antraks sejak 23 Februari lalu. mereka dirawat diruang Anggrek 2 dan dipisahkan dari pasien lainnya.

Pejbat Humas Rumah Sakit Moewardi Surakarta Mulyati mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa ada kemungkinan mereka menderita antraks. “Indikasinya dari kondisi luka-luka yang ada di bawah mata, tangan, dan kaki,” katanya kepada wartawan, Jumat (25/2).

Sampel nanah dari luka pasien dan darah pasien diperiksa di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasilnya baru akan diketahui tiga hari lagi.

Dia menambahkan, pasien yang dirawat berasal dari Dukuh Tangkisan, RT 21 RW 5, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Boyolali. “Mereka memang pasien yang sama dengan yang disebut terkena antraks beberapa waktu lalu,” ujarnya. Mereka adalah Anjariati (60 tahun), Sajidan (48), Muhali (65), Ramelan (60), dan Raminah (50).

Saat ini, kondisi pasien disebutnya berangsur-angsur sembuh. Pihaknya memberikan penanganan berupa obat injeksi, salep, dan obat oral. Dia mengatakan mereka terkena antraks kulit yang tidak begitu berbahaya. “Karenanya hingga kini mereka tidak kami isolasi. Mereka tidak akan menularkan penyakitnya ke orang lain, kecuali ada orang yang menyentuh lukanya,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang pasien, Muhali, mengaku sebenarnya sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit. “Sudah mau sembuh dan pulang ke rumah,” katanya. Namun bidan desa kemudian kembali membawanya ke rumah sakit agar penyembuhannya lebih cepat dan terdeteksi.

Sebelumnya, 9 orang warga Dukuh Tangkisan diduga terkena antraks setelah memakan daging sapi milik Ramelan yang disembelih dalam keadaan sakit. Hasil pemeriksaan dari sampel tanah bekas penyembelihan, diketahui positif antraks. Namun, untuk memastikannya masih menunggu darah sapi yang saat ini sedang diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Penyakit Sapi Gila, Daging Asal Brasil Dilarang Masuk Beberapa Negara

3 Maret 2023

Seorang pekerja menyebarkan daging asin yang akan dikeringkan dan dikemas di pabrik JBS S.A, produsen daging sapi terbesar di dunia, di Santana de Parnaiba, Brasil 19 Desember 2017. REUTERS/Paulo Whitaker
Kasus Penyakit Sapi Gila, Daging Asal Brasil Dilarang Masuk Beberapa Negara

Kementerian Pertanian Brasil juga memastikan bahwa Rusia telah menghentikan impor dari Para setelah temuan kasus penyakit sapi gila.


Inilah 7 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya

6 Desember 2022

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Inilah 7 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya

Tidak semua penyakit yang ada di dunia ini mampu ditemukan obat penawarnya. Berikut sejumlah penyakit yang belum ditemukan obatnya.


Bangkalan Minta Sapi Luar Tidak Masuk Madura

15 Desember 2014

TEMPO/Prima Mulia
Bangkalan Minta Sapi Luar Tidak Masuk Madura

Wabah penyakit antraks yang terjadi di Blitar dikhawatirkan bisa menular ke Madura.


Soekarwo Klaim Tidak Ada Penularan Antraks  

15 Desember 2014

TEMPO/Prima Mulia
Soekarwo Klaim Tidak Ada Penularan Antraks  

Belasan sapi yang mati langsung dimusnahkan.


Kediri Tolak Sapi Blitar Gara-gara Antraks  

15 Desember 2014

TEMPO/Prima Mulia
Kediri Tolak Sapi Blitar Gara-gara Antraks  

Kediri menjadi tujuan pengiriman sapi dari Blitar, wilayah yang sedang mengalami endemi antraks.


Wabah Antraks Serang Peternakan Sapi di Blitar  

11 Desember 2014

TEMPO/Prima Mulia
Wabah Antraks Serang Peternakan Sapi di Blitar  

Kematian belasan sapi ini sempat membuat warga sekitar peternakan cemas.


Takut Sapi Gila, Banyuwangi Stop Impor Sapi Kanada  

10 Mei 2012

ANTARA/Syaiful Arif
Takut Sapi Gila, Banyuwangi Stop Impor Sapi Kanada  

Kanada pernah datang ke Banyuwangi untuk mensurvei tempat pembudidayaan sapi di Kecamatan Licin.


Sapi Gila, Amerika Harus Buktikan Tidak Berbahaya

9 Mei 2012

Suasana di Pasar Daging Senen, Jakarta, (12/10). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor daging sapi dari Irlandia, dan sedang mempertimbangkan impor daging sapi dari Polandia. Foto: TEMPO/Subekti.
Sapi Gila, Amerika Harus Buktikan Tidak Berbahaya

Kalau tidak berbahaya, larangan impor bisa dicabut.


Dubes AS Klarifikasi Penyakit Sapi Gila  

2 Mei 2012

Scot Marciel. TEMPO/Seto Wardhana
Dubes AS Klarifikasi Penyakit Sapi Gila  

Amerika Serikat melaporkan tindakan yang telah dan akan dilakukan di negaranya.


Pemerintah Belum Cabut Impor Sapi Amerika  

2 Mei 2012

Menteri Pertanian, Suswono. ANTARA/Oky Lukmansyah
Pemerintah Belum Cabut Impor Sapi Amerika  

Kami dalam posisi menunggu dari Amerika," kata Menteri Pertanian Suswono.