Terakhir, ditemukan mayat tanpa kepala di perairan laut dekat Pulau Bokor, di Teluk Awur, Jepara, Sabtu (12/2). “Kondisinya sudah rusak,” kata Syafi'i, nelayan penemu mayat asal Desa Kelurahan Bulu, Jepara (12/2).
Ketika itu, Syafi’i beserta dua rekannya, Asep dan Alfian, sedang mencari ikan di perairan Pulau Bokor. Mereka menemukan dua sosok mayat sedang terapung di laut sekitar pukul 09.00 pagi, kemudian diangkat. Salah satunya diangkut ke perahunya untuk dibawa ke tepi pantai Bulu, sedangkan mayat lainnya diletakkan pantai.
“Saya temukan mayat sudah tanpa kepala,” kata Syafi’i. Satu mayat dibawa ke pantai Bulu itu masih dalam kondisi bercelana dalam biru, dengan gelang bertuliskan friend di tangannya. Sedangkan satunya lagi ketika akan dievakuasi hilang karena hanyut.
Mereka lalu melaporkan temuannya itu di ke Polisi Air setempat. “Mayat itu dibawa ke RSU untuk diotopsi,” kata Inspektur Satu Rismanto, pejabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jepara.
Sebelumnya, korban mutilasi dengan potongan tubuhnya yang dibuang terpisah juga ditemukan di Kaligelis, Kecamatan Keling, dan Sebagor, Kecamatan Kembang. Dari hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) yang dilakukan Polres Jepara, diduga korban adalah Arjito, 29 tahun.
Korban adalah pedagang mi ayam yang beberapa hari dilaporkan hilang oleh orang tuanya, Purnomo. Identitas korban diketahui setelah dilakukan tes DNA dengan pembanding pihak keluarga yang merasa anggota keluarganya hilang.
Dari sample profil barang bukti dengan pembanding, menurut polisi, 99,99 persen identik jika korban. “Potongan tubuh dari kaki, tangan, dan tengkorak, identik satu bagian tubuh,” jelas Rismanto.
Menurut Purnomo, Arjito sudah beberapa tahun berjualan mi ayam di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, di depan rumah Ramelan, yang sekaligus tempat kos. Ia hilang bersama sepeda motor miliknya bernomor polisi K 4617 SV, setelah dijemput seseorang di tempat kosnya. Polisi sudah mengetahui identitas para pelakunya, yang kini masih dalam buron.
BANDELAN AMARUDIN