Banjir bandang tersebut mengakibatkan badan jalan sepanjang 15 meter amblas dengan kedalaman tiga meter. Akibatnya, arus lalu lintas yang menghubungkan antara jalur Manado – Gorontalo – Palu – dan Makassar terputus untuk sementara.
”Badan jalan ambruk sejak banjir bandang tadi malam,” ungkap Momi Katili, warga di Desa Buhu kepada Tempo.
Berdasarkan pantauan Tempo, kendaraan yang melintas di jalan itu harus ekstra hati-hati. Sebab selain badan jalan yang amblas menjadi sempit, banyaknya lumpur yang menutupi jalan hingga menjadi licin bisa mengakibatkan kecelakaan.
”Untungnya sampai dengan saat ini belum ada yang mengalami kecelakaan,” tambah Hery, warga lainnya.
Selain banjir bandang yang mengakibatkan jalan trans Sulawesi terputus, hujan disertai angin kencang yang terjadi sejak semalam itu, mengakibatkan sejumlah tiang listrik roboh. Hal tersebut berimbas pada putusnya aliran listrik di wilayah itu terputus.
”Ada beberapa tiang listrik yang terputus. Untungnya tidak ada korban jiwa,” ujar Santi Suleman, warga yang sama.
Banjir bandang di wilayah itu menyebabkan tujuh desa di Kabupaten Gorontalo Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, terendam. Ketujuh desa itu antara lain Desa Mootinelo, Alata, Bulalo, Moluo, Pontolo, Leboto, dan Desa Poso.
CHRISTOPEL PAINO