Apalagi, , massa yang mengatasnamakan Partungkoan Naposo Bangso Batak kemarin telah menyatakan sikap menentang rencana pemberian gelar Raja Batak kepada Presiden." Nggak usah cari penyakit. Presiden sebaiknya menolak secara halus. Dengan mengatakan, belum saatnya" kata Arbi dalam percakapannya dengan Tempo, Senin 17 Januari 2011.
Menurut Dosen Universitas Indonesia itu, pemberian gelar Raja Batak adalah persoalan penilaian terhadap kepemimpinan SBY saja. Pihak yang mengusulkan pemberian gelar itu artinya setuju dengan kepemimpinan SBY. Hal sebaliknya bagi yang menentangnya.
SBY, kata Arbi, harus bersikap lebih cermat dan hati-hati ketika menanggapi pemberian gelar terhormat dari masyarakat. Apalagi, rencana pemberian gelar itu terbukti menimbulkan aksi protes dari masyarakat.
"Karena ada yang kontra dan justru akan menyebabkan konflik. Kalau diterima, ada konflik di sana. Jadi, kalau kontroversial seperti itu buat apa diterima," ujarnya.
Arbi mengatakan, Presiden sebaiknya tidak menerima suatu gelar hanya dengan pertimbangan kebanggan semata, tapi justru mengabaikan faktor kerukunan yang ada di masyarakat. "Nggak boleh lah Presiden terima dengan pertimbangan faktor kebanggan. Harus ada tanggung jawab dari Presiden," kata dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI