TEMPO Interaktif, Makassar - Bentrokan tentara dan polisi di Stadion Mattalatta juga mengakibatkan tiga polisi menderita luka-luka. Ketiganya dirawat di rumah sakit Stella Maris dan rumah sakit Bhayangkara. Dua polisi di RS Bhayangkara diketahui bernama Brigadir Satu Jaya dan Brigadir Dua Juandri. Keduanya mengalami luka di wajah dan kepala akibat lemparan batu saat terjadi bentrok di Stadion Andi Mattalatta malam ini.
Sementara itu, satu polisi yang dirawat di Stella Maris belum diketahui identitasnya. Ketiga korban mengalami lula-luka akibat kericuhan menjelang pertandingan antara PSM Makassar dan Persiwa Wamena.
Namun sejumlah informasi yang beredar menyebutkan, polisi yang terluka bukan karena bentrok dengan tentara, melainkan dengan suporter. Diduga setelah terjadi insiden dengan tentara, polisi juga terlibat bentrok dengan supporter. Polisi berkali-kali melesatkan tembakan gas air mata untuk menghalau penonton.
Pantauan Tempo di RS Bhayangkara, kedua korban dirawat intensif di ruang Cendrawasih B-3. Petugas rumah sakit melarang Tempo melihat kondisi korban. "Pasien sedang istirahat. Kondisinya sudah agak membaik," ujar salah seorang perawat bernama Ridawati.
Sementara itu, kondisi tiga personel tentara di RS Pelamonia juga sudah membaik. Petugas rumah sakit juga tidak mengizinkan wartawan mengikuti perkembangan korban. Pintu rumah sakit dijaga ketat personel tentara.
Usai bentrokan di depan Stadion Mattalatta, situasi mulai kondusif. Tidak ada petugas yang melakukan penjagaan di lokasi itu.
Beredar informasi jika polisi yang bertugas di beberapa pos lalulintas diminta segera meninggalkan lokasi lantaran sekelompok pria berambut cepak menggelar sweeping. Sweeping tersebut diduga buntut dari bentrokan di stadion.
ABDUL RAHMAN