Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota 'Sekte Hari Kiamat' Menolak Pulang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung: Para pengikut Pendeta Mangapin Sibuea yang dievakuasi secara paksa oleh polisi dan ditempatkan di Gereja Bethel Tabernakel Shekinah, Bandung, mulai dilanda gejala stres. Setiap kali ada pembacaan doa atau alunan musik yang agak keras, mereka berteriak-teriak histeris. Sebagian lagi menolak pulang meski dijemput kerabatnya. Pemimpin jemaat Gereja Bethel Tabernakel Shekinah, Nyonya Heidi Eugene, 34 tahun, mengungkap hal itu kepada wartawan di gereja kemarin. Sekte Sibuea adalah kelompok yang percaya kiamat terjadi pada 10 November. Pada hari itu, sekitar 300 jemaat mengurung diri menanti kiamat, berjejal di ruang sempit markas yang mereka sebut Pondok Nabi di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, sejak Minggu (9/11). Polisi akhirnya membubarkan kegiatan tersebut karena khawatir mereka akan bunuh diri ketika sadar kiamat urung terjadi. Para jemaat lalu dievakuasi ke Gereja Bethel Tabernakel (Koran Tempo, 11/11). Secara bertahap, sejak kemarin para jemaat mulai pulang. Tapi upaya pemulangan tak berjalan mulus. Sebagian jemaat tetap menolak dijemput kerabatnya. Mereka berkeras untuk bertahan karena yakin "pengangkatan ke surga" akan terjadi pada 10 November pukul 24.00 WIB. Theo, Sekretaris Penelitian dan Pengembangan Forum Komunikasi Kristen Indonesia Jawa Barat, menjelaskan, para jemaat Sibuea enggan pulang kampung karena beberapa sebab. "Selain menanggung malu, mereka juga tidak memiliki harta benda di kampungnya, karena sebelum meninggalkan daerahnya untuk menjemput kiamat di Bandung, rumah dan isinya mereka jual," tutur Theo. Beberapa jemaat berkisah, Pendeta Sibuea telah meminta mereka menyerahkan seluruh harta benda yang mereka miliki. "Kami tidak boleh membawanya karena sebentar lagi kiamat," kata seorang jemaat, Ny. Ida Farida, 29 tahun. Di lokasi penampungan, sebagian besar jemaat duduk-duduk di karpet cokelat yang digelar di lantai, sebagian lagi duduk di kursi lipat. Beberapa di antara mereka terlihat termenung di luar gereja, atau mondar-mandir dalam gereja. Suasana tampak jauh lebih tenang dibanding hari pertama pengungsian mereka. Para jemaat sekte Sibuea itu sudah tidak lagi melakukan kegiatan kebaktian. Beberapa jemaat yang mendapat pembagian makanan gratis juga terlihat sudah mau menyantapnya. Semula mereka bertekad puasa seperti diperintahkan Pendeta Sibuea, agar mudah "diangkat" ke langit ketika kiamat tiba. "Saya sudah menyerah, karena ternyata hari pengangkatan itu tidak terjadi pada 10 November 2003. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya perbuat setelah ini," tutur Edi Bohwain, salah seorang jemaat asal Maluku. Menurut Heidi, jumlah jemaat yang masih ditampung di gerejanya mencapai 230 orang, termasuk anak-anak. Sekitar 70 orang lainnya sudah meninggalkan gereja, kembali ke kampung asal masing-masing. "Saat ini, pengelola crisis center tengah mencarikan tempat lain yang lebih tenang dan lebih baik, sambil menunggu mereka dipulangkan ke daerah masing-masing," katanya. Kemarin, polisi secara resmi menetapkan 12 dari 34 aktivis sekte "Hari Kiamat" sebagai tersangka, sementara 20 orang lagi masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Bandung. "Mereka memegang jabatan sebagai rasul di jemaat Pondok Nabi," kata Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Hadi Sutedjo. Mereka yang menjadi tersangka akan dijerat Pasal 156a KUHP tentang permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan agama dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Menurut Eko Hadi, sejauh ini belum ditemukan unsur penipuan dalam kasus ini. dwi wiyana/upiek supriyatun
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Kalahkan Pertamina Pertamax, Targetkan Satu Kemenangan Kandang Lain

22 menit lalu

Palembang Bank SumselBabel. (PBVSI/Proliga)
Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Kalahkan Pertamina Pertamax, Targetkan Satu Kemenangan Kandang Lain

Palembang Bank SumselBabel berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor 3-1 di pekan ketiga Proliga 2024.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

3 jam lalu

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Ada Lava Pijar dan Muntahan Abu Setinggi 4.000 Meter

Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada dinihari pukul 00.24 WIT, Sabtu, 11 Mei 2024.


Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

3 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Seberapa Bergantung China Terhadap Teknologi Kecerdasan Buatan Amerika Serikat?

Langkah Departemen Perdagangan AS ditujukan untuk mengekspor model kecerdasan buatan atau AI berpemilik ataukah sumber tertutup?


TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

4 jam lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, yang dibakar TPNPB-OPM, Rabu, 1 Mei 2024. Dok. Istimewa
TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.


5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

4 jam lalu

Warga Palestina melakukan perjalanan dengan kereta yang ditarik hewan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 9 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

Israel kembali melakukan serangan darat ke Rafah, Gaza Selatan, pada Selasa lalu, berikut fakta-faktanya


Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

4 jam lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Ditangkap karena Pencabulan 5 Bocah Laki-laki, Pemuda di Cengkareng Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polres Metro Jakarta Barat telah memeriksa dan menahan pemuda 23 tahun yang telah ditetapkan tersangka pencabulan itu.


Catat, Jadwal Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024

4 jam lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Catat, Jadwal Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024

Para peserta UTBK SNBT 2024 tidak memiliki akses untuk melihat skor atau nilai UTBK mereka sebelum pengumuman resmi.


Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

5 jam lalu

Peluncuran Program Perempuan Inovasi 2024 awal Mei 2024/Istimewa
Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

Aktris Dian Sastro menyoroti sedikitnya siswa perempuan di pendidikan vokasi. Ia mengingatkan bahwa ada


Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

5 jam lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Tangkap 19 Remaja Diduga Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, Sita Celurit hingga Stik Golf

Polisi akan memanggil orang tua dan guru dari sekolah para pelajar yang terlibat tawuran itu untuk memberikan klarifikasi.


Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

6 jam lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

Anda tak bahagia dengan jalannya hubungan dan rumah tangga? Berikut alasan laki-laki bertahan dalam pernikahan yang tak bahagia.