TEMPO Interaktif, Bengkulu - Banjir di jalur lintas barat Sumatera mengakibatkan tranportasi dari Bengkulu ke Sumatera Barat lumpuh. Kendaraan dari arah Bengkulu mengluar sepanjang kurang lebih 3 kilo meter.
Hingga Senin (27/9), pemerintah daerah masih berusaha mengatasi banjir setinggi 1 meter akibat hujan yang terjadi dari kemarin sore tersebut.
Selain mengakibatkan jalur lintas barat Sumatera putus, banjir mengakibatkan 10 rumah terendam dan puluhan orang terpaksa di evakuasi ke tenda pengungsian yang telah dibangun pemerintah daerah dan TNI 041 Gamas Bengkulu.
Menurut salah seorang pengungsi, Suryono, 34 tahun, banjir terjadi sekitar pukul 06.00 wib. Mengetahui air telah menggenangi rumah mereka warga segera menyelamatkan diri dan barang milik mereka. "Sebelumnya tidak pernah banjir, makanya kita kaget waktu melihat air lebih dari lutut orang dewasa," kata Suryono.
Sementara itu dilokasi pengungsian masyarakat telah mendapatkan suplai makanan. Pemerintah daerah dibantu personil TNI telah membangun tenda pengungsian dan dapur umum.
Baca Juga:
Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim menginformasikan jika banjir tidak hanya terjadi di Desa Cakra. Tapi juga di Desa Mulyamakmur Kecamatan 14 Koto SP 7 Muko-muko karena Sungai Majunto meluap. Banjir mengakibatkan transportasi Lais- Muko-muko terganggu.
Banjir di Desa Urai setinggi 1 Meter, juga memenuhi badan jalan dan tidak dapat dilewati. Sepuluh rumah terendam banjir dan puluhan warga terpaksa dievakuasi. Banjir juga melanda daerah Batiknau Kecamatan Lais hingga merendam 25 rumah, di Desa Bintunan merencam 25 rumah.
Pemerintah Provinsi Bengkulu segera menginstruksikan instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) turun ke lokasi. "Kita menginstruksikan segera kelokasi untuk melakukan penanganan segera, infrastruktur segera diperbaiki dan masyarakat yang menjadi korban segera dievakuasi," katanya.
Fauzan juga telah menginstruksikan kepada Dinas PU untuk melakukan penanganan segera di jalan lintas yang hingga saat ini terputus. Karena transportasi yang terputus dapat mengakibatkan putusnya distribusi suplai makanan dari dua provinsi.
Sementara itu Komandan Korem 041 Gamas Bengkulu Kolonel Infanteri Putut Winarno telah menurunkan 1 pleton personil TNI disetiap titik bencana. "Diperbantukan untuk membantu pemerintah daerah mengevakuasi korban dan membangun tenda serta dapur umum," ujarnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI