TEMPO Interaktif, Bandung - Sedikitnya 200 pengendara sepeda berpawai Ahad (26/9) pagi ini di Bandung. Mereka berkampanye untuk menyehatkan kota dari polusi udara dan mengurangi kemacetan di ibu kota provinsi Jawa Barat itu.
Menurut koordinator acara dari Himpunan Mahasiswa Planologi Institut Teknologi Bandung, Laselly Ika Ayundra, kampanye tersebut untuk mengajak masyarakat agar lebih sering memakai sepeda untuk bepergian. Tujuannya agar masalah polusi dan kemacetan kota bisa berkurang. "Bandung sudah seperti Jakarta, banyak kemacetan akibat mobil dan angkutan kota," ujarnya di sela acara, Ahad (26/9) pagi.
Tak cuma mengajak masyarakat, mahasiswa juga meminta pemerintah Kota Bandung untuk menata dan menyediakan transportasi umum yang lebih baik dari sekarang. Selama ini, transporatasi massal masih menyisakan banyak masalah. "Seperti angkot ngetem sembarangan, harus ada perbaikan," kata mahasiswa angkatan 2007 tersebut.
Pawai sepeda dimulai dan akan berakhir di gerbang kampus ITB Jalan Ganesha. Rute pawai yang diikuti beragam komunitas dan jenis sepeda itu melewati jalan seputar Balaikota dan Dago. "Ini juga untuk memeriahkan dua abad Kota Bandung," katanya.
Adapun soal pembuatan jalur sepeda di sejumlah jalan di Kota Bandung, menurut ketua komunitas Sepeda Lipat Bandung (Sel-B) Medi Triyantono, panjang jalurnya perlu ditambah. Saat ini, jalur sepeda yang disediakan pemerintah baru di ruas yang umumnya aman di tengah kota.
Menurut dia, jalur sepeda perlu dibuat di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta atau by pass. Jalan besar dari daerah Cibiru hingga Cibeureum itu sangat ramai kendaraan dan rawan bagi pemakai sepeda. "Sekarang supaya aman, rekan-rekan kami terpaksa bersepeda naik trotoar," katanya.
ANWAR SISWADI