TEMPO Interaktif, Jombang: Ahmad Tohari beberapa hari belakangan semakin sulit ditemuai atau dihubungi. Kursinya di ruang Komisi di selalu kosong. Rumahnya di Perumahan Candi Indah, Kecamatan Jombang Kota juga terlihat lengang. Nomor telepon genggam Ahmad Tohari saat ini tidak pernah aktif. Pesan singkat yang dikirim tidak pernah dibalas.
Diduga, Tohari sengaja menyembunyikan diri setelah dua jabatannya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang dicopot oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jombang mencopot dua jabatanya, Rabu kemarin. Jabatan yang dipegang Tohari itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat dan Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pencopotan itu masih berkaitan dengan kehidupan pribadi Tohari yang tengah digugat cerai oleh istrinya, Endang Ekowati. Gugatan itu muncul setelah Endang memergoki sang suami selingkuh dengan pembantu mereka, Nita Safitri. Endang juga menemukan tujuh foto bugil Nita di telepon genggam Tohari. Foto-foto itu dijadikan barang bukti untuk mengajukan gugatan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum, segera menggelar rapat untuk menyikapi masalah ini. Dia akhirnya memutuskan untuk mencopot semua jabatan Tohari karena dinilai tindakan dan kelakuan Tohari telah mencemarkan nama Partai. Namun, secara resmi pencopotan itu masih menunggu surat dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur, yang rencananya akan turun tanggal 30 Agustus 2010. Selain berisi pencopotan, surat juga akan berisi nama penggantinya. Hingga saat ini, nama pengganti itu masih dalam tahap pembahasan.
Endang Ekowati tidak terlalu terkejut dengan pencopotan itu. ”Itu konsekuensi dari perbuatanya. Kalau memang partai memecatnya, ya itu terserah. Bagi saya yang penting cerai,” katanya dengan nada datar.
MUHAMMAD TAUFIK