Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Madrasah di Bojonegoro Protes Ketimpangan Kesejahteraan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, BOJONEGORO - Sekitar 50 guru dari Forum Guru Ma’arif, Selasa (24/8), menggelar aksi demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojongoro. Selain berorasi, mereka membagikan selebaran yang berisi diskriminasi perlakuan pemerintah terhadap tingkat kesejahteraan guru yang mengajar di sekolah swasta dan sekolah negeri.

Mereka mengaku mewakili para guru dari 200 Madrasah Ibtidaiyah, 145 Madrasah Tsanawiyah, dan 37 Marasah Aliyah. Kesemuanya meliputi sekitar 4.000 orang guru yang bernaung di bawah lembaga pendidikan Nahdatul Ulama.

Setelah berorasi, mereka digiring polisi memasuki ruang Komisi Pendidikan DPRD. Ketua Komisi Pendidikan Fauzan memimpin pertemuan yang juga dihadiri Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Bojonegoro Basuki.

Salah seorang guru, Sodikin, menjelaskan kesejahteraan guru di sekolah swasta dan sekolah negeri sangat timpang. Guru seperti dirinya menerima pembayaran berupa honor dari pihak yayasan yang mengelola sekolah Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per bulan. Sedangkan guru di sekolah negeri, bahkan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) menerima gaji mencapai Rp 2 juta per bulan, dan masih ditambah sejumlah tunjangan. “Padahal kemampuan akademik antara kami di sekolah swasta dan guru di sekolah negeri sama,” ujarnya.

Dipersoalkan pula tertutupnya peluang bagi mereka untuk direkrut sebagai guru di sekolah negeri dengan status PNS. Apalagi data-base tentang kebutuhan guru sekolah negeri yang dipunyai Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak transparan. “Proses pengangkatan untuk menjadi guru sekolah negeri, terutama agar bisa berstatus PNS sangat tidak fair,” tutur Sodikin.

Selain itu, sekolah negeri mendapat kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebaliknya, sekolah swasta hanya mengandalkan dana yayasan yang bersumber dari para donatur. Itu sebabnya, mereka mendesak pemerintah untuk merubah kebijakan berkaitan dengan anggaran pendidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi protes para guru madrasah tersebut, Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Bojonegoro Basuki mengatakan, proses rekrutmen guru maupun yang berkaitan dengan data-base sudah sesuai dengan aturan. ”Semuanya dilakukan secara terbuka,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pendidikan DPRD Bojonegoro Fauzan menjelaskan, pemerintah Bojonegoro telah menganggarkan dana Rp 6,5 miliar untuk peningkatan kesejahteraan guru. ”Hanya tinggal merinci alokasi penggunaannya,” katanya.

Pernyataan Fauzan tersebut langsung disambut kritikan Cholis Huda, salah seorang guru yang hadir dalam pertemuan itu. Sebab, pada kenyataannya, dana tersebut tidak pernah diberikan kepada sekolah swasta, seperti madrasah. ”Anda boleh ngomong, tapi mana buktinya,” ucapnya dengan nada geram. Cholis menegaskan, DPRD bertugas tidak hanya melindungi kepentingan guru sekolah negeri, melainkan juga guru sekolah swasta. SUJATMIKO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

16 September 2015

Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Tempo/Tony hartawan
Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

'Ini adalah cara terakhir yang bisa saya tempuh untuk memulihkan nama baik dan reputasi saya,' kata Retno Listyarti


Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

22 Maret 2015

Sejumlah guru honorer menggelar aksi damai dalam manyambut Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November di Jakarta, (25/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

Sekitar 1.000 guru tidak tetap di Purbalingga mengancam akan mogok mengajar dan menuntut kenaikan honor mengajar.


Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

9 Februari 2015

Dari kiri: Anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, Anggota Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) Retno Listyanti dan Anggota Serikat Guru Indonesia (Segi) Kota Medan Fahriza Martha saat jumpa pers manifesto pendidikan di kantor ICW, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

Di Singapura, kata Retno, seorang guru pendidikan dasar mendapat pelatihan mengajar hingga 100 jam per tahun.


Tenaga Honorer Tuntut Diangkat Menjadi PNS

19 September 2013

Ratusan guru honorer saat aksi demo Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2). Dalam aksinya FTHSNI meminta kepada pemerintah agar segera disahkannya RPP Tenaga Honorer yang memihak terhadap tuntutan dan perjuangan tenaga honorer seluruh Indonesia agar diangkat menjadi PNS. TEMPO/Subekti
Tenaga Honorer Tuntut Diangkat Menjadi PNS

"Selama 10 tahun terakhir, tidak ada penerimaan calon PNS bagi pegawai tata usaha sekolah."


Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru TIK

6 Mei 2013

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo
Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru TIK

Dalam kurikulum baru, pelajaran TIK akan dihilangkan.


Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

8 April 2013

Seorang guru sedang mengawasi siswanya di SD Negeri Lopangdomba, Serang, Banten yang tergenang banjir,  (4/3). Banjir terjadi akibat saluran drainase rusak parah dan belum diperbaiki. ANTARA/Asep Fathulrahman
Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

Keterlambatan itu diakibatkan adanya guru yang meminjam uang ke bank melebihi pendapatannya.


Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

7 Maret 2012

Demo guru honorer. TEMPO/Subekti
Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

Hanya 30 persen dari 650 ribu guru honorer bakal diangkat menjadi pegawai negeri


PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

30 November 2011

TEMPO/Prima Mulia
PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

"Kami berharap guru honorer diangkat, tapi itu berat," kata Ketua PGRI.


Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

18 Oktober 2011

Bimbingan belajar Bahasa Inggris program belajar kilat di Kecamatan Pare, Kediri (16/8). TEMPO/Hari Tri Wasono
Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

Asal mula masuknya bimbel ke sekolah pun tak sepenuhnya jelas. Entah ajakan sekolah atau lembaga bimbel yang mengajukan proposal.


Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

15 Oktober 2010

Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

Selain menuntut kesejahteraan, mereka juga berharap diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).