Selain ambruk dan rusak parah, bangunan SD yang dibangun sejak tahun 1981 itu saat ini kondisinya memprihatinkan. Beberapa atap ruangan tampak bolong-bolong serta gentingnya pun banyak yang berjatuhan. Namun, hingga kini belum ada bantuan dari pihak pemerintah untuk merenovasi bangunan sekolah tersebut.
Menurut Suherman, salah seorang guru SDN Ganas, ambruknya sekolah itu terjadi saat libur. Saat itu, kata dia, ruang kelas VI ambruk sehingga seluruh isinya porak-poranda. "Sebelumnya kami sudah mengajukan perbaikan kepada dinas agar sekolah segera direnovasi," ujar Suherman di Sukabumi, Minggu (1/8).
Ternyata hingga ambruknya bangunan, bantuan tak kunjung datang. Akibatnya, dikatakan Suherman, guru dan para siswa terpaksa harus belajar secara bergiliran di tiga lokal bangunan yang masih tersisa. "Kami harus bergiliran karena ruang kelas terbatas," imbuh Suherman.
Herdi, siswa kelas VI, mengaku sangat berharap sekolahnya dibangun kembali. Ia merasa khawatir bangunan yang saat ini dipakai ikut ambruk karena kondisinya pun sudah rusak. "Saya takut ketika sedang belajar bangunan kelas ambruk menimpa siswa," ujar Herdi.
Menurut Herdi, saat ini para siswa belajar dengan tidak tenang. Selain itu, konsentrasi pun sering pecah karena khawatir bangunan ambruk saat mereka sedang belajar. "Apalagi kalau turun hujan, kami sering disuruh pulang dan sekolah dibubarkan," sambung Herdi.
Saat ini pihak sekolah mengaku kesulitan mengajukan anggaran untuk renovasi. Sebab, pihak dinas dan pemerintah setempat beralasan tidak memiliki dana untuk membangun sekolah. Namun, belum ada pernyataan resmi terkait ambruknya bangunan SDN Ganas ini.
DEDEN ABDUL AZIZ