TEMPO Interaktif, Subang -Ribuan hektar tanaman padi di Subang diserang wereng coklat. “Luas areal yang terkena serangan hama wereng cokelat sampai Senin (26/7), sudah mencapai 6.532 hektare,” kata Ani Sufyani, Kepala Bidang Bina Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang,saat dihubungi Tempo, kemarin (26/7). “558 hektare diantaranya dinyatakan puso.”
Selain puso, kata Ani memberikan rincian, tanaman padi yang mengalami rusak berat tercatat seluas 1.449 hektare, rusak sedang 1.435 hektare dan yang dikategorikan rusak sedang seluas 3.090 hektare. Serangan terluas terjadi di wilayah Kecamatan Pabuaran dengan areal 1.834 hektare, Kecamatan Pagaden 1.195 hektare, Kecamatan Patokbeusi seluas 910 hektare dan di Kecamatan Pagaden Barat seluas 816 hektare.
Endang, salah seorang petani di Kecamatan Pabuaran, mengaku sudah kewalahan untuk menghentikan serangan wereng cokelat tersebut. Berbagai jenis pestisida sudah dia pergunakan, tetapi, hasilnya selalu gagal. Ia bahkan mengaku sudah tiga kali tanam padi pada masa tanam gadu atau tanam kedua sekarang. “Tapi selalu gagal karena selalu habis diserang wereng secara sporadis,” kata Endang.
Yang terakhir, Endang terpaksa melakukan eksperimen pembasmian hama yang masuk dalam klasifikasi organisme pengganggu tanaman itu dengan formulasi diluar jangkauan “akal sehatnya.” “Saya menggunakan racikan bawang putih campur terasi, hasilnya cukup ampuh,” kata Endang. Tanaman padinya yang baru berumur sebulan, kini tampak menghijau.
Akeng, petani di Kecamatan Dawuan,punya cara lain yang juga jauh dari pemikiran “akal sehat” untuk membasmi hama wereng cokelat tersebut. “Saya gunakan racikan antara sabun diterjen dan sampo,” kata Akeng. Tapi, hasilnya, tetap nihil. “Entah harus dengan cara apa lagi untuk bias melenyapkan hama wereng okelat tersebut,” kata Akeng, sambil menggelengkan kepala.
Menanggapi hal itu, Ani melarang petani menggunakan obat-obatan di luar pestisida yang dianjurkan. “Karena akan sangat berbahaya buat tanaman padi dan tanahnya,” kata Ani.
NANANG SUTISNA